Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HUMANIORA KOMPASIANA] Memahami #ChooseToChallenge | Belajar Bahagia dari Skandinavia | Matematika bagi Emak-emak

Kompas.com - 09/03/2021, 22:42 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Internasional Women's Day (IWD) pada tahun 2021 diperingati dengan tajuk: #ChooseToChallenge.

Nah, untuk #ChooseToChallenge secara sederhana memang dimaknai sebagai 'Memilih untuk Menatang.

Akan tetapi, secara khusus, maksud dari tema Internasional Women's Day (IWD) adalah bahwa kita oleh dan berhak untuk menantang semua bentuk ketidaksetaraan gender yang saat ini masih terjadi.

Oleh karena itu, untuk perayaan Internasional Women's Day (IWD) diharapkan sebagai seruan kepada semua pihak untuk menantang dan menyerukan tentang bias dan ketidaksetaraan gender, serta merayakan pencapaian perempuan.

Selain lebih memaknai Internasional Women's Day (IWD) 2021, masih ada 2 konten lainnya yang tak kalah menarik seperti: belajar bahagia dari Skandinavia hingga pentingnya pelajaran Matematika bagi orang tua, khususnya Ibu-ibu.

1. Choose to Challenge dan 3 Hal yang Bisa Perempuan Ubah

Hingga saat ini, menurut Kompasianer Kazena Krista, perempuan sering merasa tidak sadar jika ia sudah masuk dalam ruang kompetisi dalam segala bidang kehidupan.

Hal ini menjadi perhatian khusus, sebab pada satu sisi perempuan dituntut untuk memenuhi standar yang bukan dirinya.

Ada stigma yang dibebankan atas diri perempuan itu sendiri seperti untuk menjadi perempuan kuat, perempuah hebat, perempuan yang bisa segalanya—atau mampu multi tasking dalam hal mengerjakan apapun.

Sedang pada sisi lainnya, perempuan dituntut untuk lembut, kalem, nrimo dan lain sebagainya.

Semuanya itu seolah menggenapi peran perempuan yang diharapkan untuk selalu bisa "melayani" dalam budaya patriarki yang kental," tulis Kompasianer Kazena Krista.

Untuk itu, paling tidak secara perlahan, perempuan bisa mulai bisa mengubah itu. (Baca selengkapnya)

2. Bisakah Kita Belajar Bahagia dari Skandinavia?

Ada syarat yang harus dipenuhi oleh negara untuk memiliki nilai besar dalam standar kebahagiaan.

Nah, dari syarat-syarat itu, diisi oleh negara Skandinavia seperti Denmark dan Norwegia. Kedua negara tesebut, paling tidak, secara konsisten berada di 5 besar negara bahagia dengan Swedia berada dalam 10 besar teratas.

Segalanya menjadi lebih rumit ketika kita melihat prevalensi depresi di berbagai negara.

Dalam satu perbandingan yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, misalnya Kompasianer Willi Bintang menulis, tingkat depresi paling besar dicatatkan di Amerika Serikat disusul kemudian Finlandia.

"Akhirnya, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa kepuasan hidup, emosi positif, atau tidak adanya depresi tidak cukup untuk menilai kebahagiaan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

3. Pentingnya Matematika bagi Emak-emak

Kompasianer Visca tidak memungkiri mata pelajaran yang paling banyak "ditakuti" dan dianggap paling sulit adalah matematika.

Apalagi jika sudah terkait Aljabar, aritmatika, geometri, trigonometri, kalkulus, statistik adalah sebagian yang mesti dipelajari dari Matematika.

Namun, disadari atau tidak, bahwa Matematika itu sangat terpakai dalam kehidupan sehari-hari.

Kompasianer Visca menuliskan ada 3 faktor yang membuat Matematika itu, pada akhirnya sulit diterima khususnya pada orang tua.

"Seringkali terjadi siswa belum mengerti sepenuhnya, sudah harus lanjut ke topik berikutnya. Hal ini tentunya membuat makin sulit untuk mengerti topik tersebut," tulisnya. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com