Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengaku tak merasa kecolongan saat mendengar produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat. Tesla lebih memilih membuat pabrik di India ketimbang di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Terus “Pepet” Tesla agar Investasi di Indonesia
Sebab, sejak awal penjajakan dengan Tesla memang bukan untuk membuat pabrik kendaraan listrik di Tanah Air.
“Sebenarnya Tesla itu bikin mobil, nah kita ini bukan mobil. Kami ngejar Tesla itu bukan dari sisi bikin mobilnya ya, tapi dari sisi apakah nanti di battery-nya atau di-charging-nya. Di rumah-rumah kan ada charging tuh, nah kita kejar sama Tesla itu di situ,” ujar Arya beberapa waktu lalu.
Arya menjelaskan, sejak awal BUMN memfokuskan diri untuk membangun industri baterai kendaraan listrik. Oleh sebab itu, akan dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH).
“Kami sejak awal, kami di BUMN itu bukan membangun industri mobilnya, tapi membangun industri EV Battery. Makanya kemarin katanya Tesla ke India, kita enggak merasa kecolongan, karena kita bukan bangun pabrik mobil listrik. Nah, nanti yang akan kita bicarakan apakah dia di-charging-nya atau EV Battery-nya itu,” kata Juru Bicara Erick Thohir itu.
Baca juga: Masih Ada Harapan, Kepala BKPM Sebut Negosiasi dengan Tesla Tetap Berjalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.