Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Kartu Prakerja Bisa Saja Tampung 900.000 Peserta Per Minggu, tetapi...

Kompas.com - 10/03/2021, 16:18 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan besaran kuota peserta Kartu Prakerja untuk setiap pembukaan pendaftaran sebanyak 600.000 orang.

Namun, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, sebenarnya sistem program Kartu Prakerja sudah bisa mengakomodir penerimaan peserta sebanyak 900.000 orang per pekan.

"Secara sistem sudah siap bila pemerintah ingin mempercepat penyaluran bantuan sosial ke masyarakat melalui Prakerja, sistem sudah siap sampai dengan 900.000 per batch dan bisa dilakukan setiap minggu," ujar Rudy dalam Dialog Perkembangan Program Kartu Prakerja secara virtual, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 14 Besok Dibuka, Ini Caranya

Namun, di sisi lain, ada keterbatasan anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 10 triliun untuk semester I tahun ini.

Maka dari itu, jumlah kuota peserta sepanjang semester I ini ditetapkan sebanyak 2,7 juta orang dengan jumlah kuota per pembukaan pendaftaran sebanyak 600.000 orang.

"Anggaran di rapat komite menyampaikan Rp 10 triliun di semester pertama, kita berikan sampai dengan enam batch ke depan dulu," ujar Rudy.

Baru kemudian, pemerintah akan melihat kebutuhan pelaksanaan Kartu Prakerja pada gelombang berikutnya.

Bila dirasa dilakukan percepatan penyaluran bansos, anggaran Rp 10 triliun sisa dari yang ditetapkan keseluruhan tahun sebesar Rp 20 triliun akan disalurkan.

Baca juga: 19.500 Alumni Kartu Prakerja Jadi Wirausaha dan Bakal Dapat KUR

"Ini tanpa perlu menunggu semester II atau juga nanti menunggu semester II dengan memulai uji coba pelatihan offline dan sebagainya. Selain itu juga tergantung dengan keputusan Komite Cipta Kerja setelah evaluasi pelaksanaan sampai dengan enam batch awal 2021 akan dilihat lagi dan evaluasi segingga Komite Cipta Kerja bisa mengambil keputusan ke depan," ujar Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com