Ia pun menyadari, menciptakan suasana sekolah ke dalam rumah bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, beberapa jurus pun ia terapkan agar anak-anaknya mau kembali belajar.
Meski semuanya butuh proses yang tidak instan, Tety mengatakan bahwa selama penerapannya, ia tidak mau terlalu memakasakan mereka, khawatir jika tekanan tersebut nantinya dapat membawa dampak negatif.
"Saya tidak mau memaksanya belajar. Kalau saya paksa yang ada anak saya memberontak. Kalau saya paksakan khawatir anak saya bisa stres, dan bisa-bisa saya ikutan stres." (Baca selengkapnya)
3. Mendisiplinkan Anak Tanpa Bentakan dan Kekerasan, Mungkinkah?
Mengajarkan anak soal perilaku disiplin memang perlu diterapkan sejak dini. Namun pada kenyataanya masih saja ditemukan perilaku anak yang susah diatur dan menolak mendengarkan orangtua. Sehingga reaksi normal dalam bentuk bentakan dan kekerasan pun sering kali muncul. Namun, apakah cara tersebut sudah tepat untuk mendisiplinkan anak?
Menurut penelitian bahwa anak-anak yang sering mendapatkan perlakuan negatif dari orangtua mereka, mereka rentan terhadap depresi dan rendahnya harga diri saat beranjak dewasa.
Oleh karena itu, dalam mendisplikan anak yang sulit diatur, orangtua perlu belajar dari seorang praktisi pendidikan Inggris bernama Charlotte Mason dalam mengembangkan prinsip-prinsip mendidik tanpa bentakan dan kekerasan. (Baca selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.