NUNUKAN, KOMPAS.com - Hadirnya tol laut di perbatasan Indonesia-Malaysia, termasuk Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dinilai memudahkan masyarakat sekitar mendapat kebutuhan pokok dan bahan bangunan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan, Capt. Yohanis Tedang menyebut, masyarakat memanfaatkan tol laut untuk menerima kiriman (consignee) maupun mengirimkan (shipper/shipping).
Dengan demikian, warga sekitar mendapat akses untuk mengirimkan produk unggulan di kawasan itu.
Baca juga: Demi Sembako, Budi Karya Temui Risma Bahas Tol Laut hingga Jembatan Udara
Bahkan, banyaknya potensi produk unggulan di Nunukan membuat rute tol laut bertambah tahun ini, dengan tujuan Pulau Jawa melalui pintu masuk Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Produk mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya beredar di dalam pulau atau sekitar situ saja. Otomatis ada peningkatan juga dari segi finansial mereka," ungkap Tedang dalam siaran pers, Jumat (12/3/2021).
Tak heran, imbuh Tedang, masyarakat sekitar menjadikan tol laut sebagai andalan.
Jadwal dan rutenya teratur, sekaligus tarifnya murah karena ada subsidi.
"Dengan adanya tol laut yang disiapkan oleh pemerintah sangat membantu kebutuhan masyarakat di perbatasan, khususnya di Kabupaten Nunukan yang bersebelahan langsung dengan Malaysia," ujar Tedang.
Baca juga: Logistik RI Masih Kalah dari Negeri Tetangga, Apa Kabar Tol Laut Jokowi?
Adapun barang yang dibawa melalui tol laut menuju Nunukan meliputi bahan bangunan, kayu, besi, semen, mie, tepung, air mineral, pakan ayam, dan kebutuhan pokok lainnya.
Bahan pokok di wilayah itu memang kebanyakan berasal dari Tawao, Malaysia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.