JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada beberapa tantangan perekonomian ke depan, meski di sisi lain terjadi pemulihan ekonomi dengan adanya vaksin dan kasus Covid-19 yang terus menurun.
Salah satu tantangan perekonomian tersebut yakni mutasi Virus Corona B.1.1.7.
"Ini tidak menjadi alasan bagitu kita untuk terlena. Kita mendengar munculnya varian baru virus B.1.1.7 yang lebih cepat menular dan akan menjadi ancaman bila kita tidak berhati-hati dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujar Sri Mulyani dalam pelantikan pejabat eselon I Kemenkeu, Jumat (12/3/2021).
Di Indonesia, penemuan kasus mutasi virus corona B.1.1.7 diketahui terus bertambah setelah sebelumnya dua kasus ditemukan pada 2 Maret 2021. Dua kasus awal mutasi virus corona B.1.1.7 terdeteksi di Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: Sri Mulyani Rombak Jajaran Pejabat Eselon I Kemenkeu, Ini Daftarnya
Mutasi virus corona B.1.1.7 terdeteksi dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari luar negeri.
Namun belum lama ini, Kementerian Kesehatan mengungkapkan, tambahan mutasi virus corona B.1.1.7 tersebar di empat provinsi Sumareta Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Oleh karena itu. Sri Mulyani pun meminta agar masyarakat tidak terlena dengan pemulihan ekonomi yang terjadi.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan, berdasarkan hasil kajian Forum Ekonomi Dunia (WEF), Global Risk Report 2021, terdapat risiko lain yang dihadapi perekonomian dunia dalam jangka menengah panjang akibat kebijakan countercyclical yang saat ini diambil oleh banyak negara.
Baca juga: Pesan Penting di Balik Munculnya Mutasi Virus Corona B.1.1.7 di Indonesia
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.