Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HUMANIORA KOMPASIANA] Kuota Gratis Kemendikbud Cair | Archi dan Arcil, Film Animasi Arkeologi | Nyepi di Bali sebagai Minoritas | Mitos "Anak Rambut Gembel"

Kompas.com - 12/03/2021, 19:34 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menyalurkan bantuan kuota gratis, Kamis (11/3/2021) kemarin.

Pada tingkat PAUD, Kemendikbud menyalurkan kuota sebesar 7 GB, SD hingga menengah atas 10 GB, para Guru 12 GB, dan 15 GB untuk mahasiswa dan dosen.

Nominal bantuan kali ini memang tak lebih besar dari bantuan sebelumnya, namun kuota yang diberikan adalah kuota umum. Sehingga penerima kuota bisa mengakses seluruh laman dan aplikasi, termasuk Youtube.

Selain kabar cairnya kuota gratis dari Kemendikbud, masih ada konten menarik dan populer lainnya pada kategori Humaniora di Kompasiana. Berikut konten-kontennya:

1. Kuota Gratis Cair, Bisa Akses Youtube tapi TikTok Tidak!

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa selama setahun menerapkan PJJ diikuti kebutuhan kuota yang cukup besar.

Beruntung, Kompasianer Yupiter Gulo, yang berprofesi sebagai dosen turut menerima kuota gratis ini sejak semester yang lalu.

Menurut pengakuannya bantuan kuota gratis sangatlah bermanfaat lantaran kuota yang didapat sangat besar. hingga 50 GB per bulan.

Namun, untuk semester ini jumlahnya lebih sedikit, 15 GB per bulan.

Meski begitu, menurut pengalamannya, akses yang diberikan kuota ini lebih luas dan umum, termasuk mengakses Youtube.

"Tetapi tertutup akses untuk media sosial semacam TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter. Juga tidak boleh mengakses laman yang sudah ditutup oleh Komifo," tulis Kompasianer Yupiter Gulo. (Baca selengkapnya)

2. Archi dan Arcil, Film Animasi Arkeologi yang Mencerdaskan

Baru-baru ini Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) dan beberapa Balai Arkeologi (Balar) di Indonesia meluncurkan film animasi bertemakan arkeologi.

Film Animasi ini menampilkan berbagai karakter tokoh. Salah satunya, Archi sebagai sosok gadis belia arkeolog yang cerdas, serba ingin tahu, dan lincah.

Serial ini menggambarkan serunya menjadi arkeolog, berpetualang ke seluruh pelosok negeri sembari mengungkap kehidupan masa lampau.

Archi dalam film animasi ini juga menjelaskan mengapa kehidupan masa lampau itu penting diungkapkan. (Baca selengkapnya)

3. Nyepi di Bali sebagai Masyarakat Minoritas, Pengalaman Luar Biasa

Bagi masyarakat pendatang atau minoritas tentu merayakan Nyepi di Bali memiliki tantangan dan kisah sendiri, sebagaimana yang dialami Kompasianer Indra Mahardika.

Saat sore hari, dicertakannya, sehari sebelum Nyepi, ia sudah bersiap untuk membantu sang nenek melakukan proses Pengerupukan.

Tugasnya sederhana, membawa kentongan dan membunyikannya secara keras dengan mengelilingi pekarangan rumah dan merajan (pura keluarga).

Saat kecil tugas ini sangat menyenangkan karena mengelilingi rumah dengan membawa kentongan seakan suasana menjadi riuh.

"Saya sempat bertanya pada nenek mengapa melakukan proses Pengerupukan. Nenek mengatakan, ini bertujuan untuk mengusir roh jahat (Bhuta Kala) yang ada di sekitar rumah," tulis Kompasianer Kompasianer Indra Mahardika.

Masih menurut ceritanya, seusai Pengerupukan maka segeralah dimulai acara akbar sebelum penyepian yaitu pengarakan Ogoh-Ogoh. (Baca selengkapnya)

4. Mitos "Anak Rambut Gembel" Bertahan di Tengah Modernisasi

Bersama dengan mitos-mitos yang lain, mitos "anak rambut gembel" berkembang di wilayah Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya (khususnya di dataran tinggi Dieng). Mitos ini masih tumbuh dan berkembang sampai sekarang.

Menurut Kompasianer Cipto Lelono, Mitos "anak rambut gembel" sudah berjalan turun temurun dalam waktu yang sangat panjang.

"Dan sudah mengkristal menjadi sistem religi yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Maka, di tengah modernitas yang terus berjalan, fenomena tersebut akan tetap bertahan. Walaupun populasinya makin berkurang dari waktu ke waktu," tulis Kompasianer Cipto Lelono.

Musababnya, "anak rambut gembel" di dalam keluarga kerap dianggap sebagai "berkah". Kondisi demikian berkaitan dengan dengan eksistensi nenek moyang yang hadir di tengah keluarganya. (Baca selengkapnya(IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com