Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Modal Asing Rp 7,83 T Kabur dari RI, Cabai Rawit Terus Sumbang Inflasi

Kompas.com - 13/03/2021, 14:19 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar Indonesia sebanyak Rp 7,83 triliun dalam sepekan ini.

Kaburnya dana asing ini tercatat berdasarkan data transaksi 8-10 Maret 2021. Dalam periode tersebut, data transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp7,83 triliun.

Mayoritas aliran dana keluar ini terjadi lantaran asing memilih menjual portofolio Surat Berharga Negara (SBN). Sisanya merupakan penjualan yang dilakukan di pasar saham.

“Jual neto di pasar SBN sebesar Rp 6,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 0,96 triliun (Rp 960 miliar),” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resminya, dikutip pada Sabtu (13/3/2021).

Adapun berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto tercatat sebesar Rp 5,89 triliun.

Baca juga: BI: Semester II, Aliran Dana Asing Tak Sederas Awal Tahun

Sejalan dengan itu, BI mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 75,52 bps per 11 Maret 2021 dari 77,34 bps per 5 Maret 2021.

Cabai mahal masih jadi penyumbang inflasi

Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Maret 2021, perkembangan harga pada bulan Maret 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,09 persen (mtm).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2021 secara tahun kalender sebesar 0,45 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,37 persen (yoy),” imbuh Erwin.

Dikatakan, penyumbang utama inflasi Maret 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04 persen (mtm).

Selain itu, komoditas penyumbang inflasi lainnya yakni bawang merah sebesar 0,03 persen (mtm), ikan mas, tomat dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas cabai merah dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,03 persen (mtm).

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu,” tegas Erwin.

Baca juga: Apa Itu Inflasi? Ini Definisi, Penyebab, dan Dampaknya ke Masyarakat

“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” lanjutnya.

Pergerakan rupiah sepekan

BI juga menyampaikan catatan perkembangan nilai tukar pada 8 – 12 Maret 2021.

Disebutkan, pada akhir hari Rabu, 10 Maret 2021, rupiah ditutup pada level (bid) Rp 14.395 per dolar AS. Di hari itu pula, yield SBN 10 tahun naik ke level 6,73% persen.

Selanjutnya, pada akhir hari Kamis, 11 Maret 2021, DXY1 melemah ke level 91,42. Yield UST (US Treasury) Note2 10 tahun turun ke level 1,537 persen.

Pada pagi hari Jumat, 12 Maret 2021, rupiah dibuka pada level (bid) Rp 14.330 per dolar AS. Adapun yield SBN 10 tahun turun ke level 6,69 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com