Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Untung dari Investasi Apartemen, Tertarik?

Kompas.com - 13/03/2021, 14:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Selain rumah tapak maupun rumah susun, hunian lain pilihan warga yang tinggal di kota besar adalah apartemen. Harganya sudah semakin terjangkau, fasilitasnya bak hotel berbintang.

Saat ini, hunian vertikal dibangun dekat dengan fasilitas transportasi publik, seperti bus Transjakarta, KRL, LRT, dan MRT sehingga menjadi buruan masyarakat.

Apartemen seperti rumah, dapat dijadikan investasi menguntungkan. Mampu mendatangkan pundi-pundi uang. Kok bisa? Berikut alasannya seperti dikutip dari Cermati.com.

Baca juga: UU Cipta Kerja, Warga Asing Kini Boleh Miliki Apartemen di RI

1. Fasilitas lebih lengkap

Semua orang mau tinggal di tempat yang menawarkan fasilitas lengkap. Anda bisa mendapatkannya kalau punya apartemen.

Apartemen umumnya dibangun pengembang dengan embel-embel fasilitas layaknya di hotel. Kalau beli rumah tapak, tidak semua fasilitas tersedia. Bahkan tak jarang tidak ada sama sekali.

Tetapi di apartemen, Anda dimanjakan dengan fasilitas lengkap, seperti mesin ATM, lapangan olahraga, kolam renang, pusat kebugaran, pusat perbelanjaan, sampai keamanan selama 24 jam.

Semakin lengkap fasilitas apartemen yang ditawarkan, biasanya semakin mahal pula harga jual apartemen. Sehingga jadi daya tarik orang lain untuk membeli atau menyewa apartemen Anda suatu saat nanti.

Apalagi kalau makin banyak pengembangan, seperti ditambah fasilitas rumah sakit, sekolah atau kampus, hingga akses ke jalan tol maupun transportasi publik.

2. Harganya lebih murah dibanding rumah tapak

Saat ini harga apartemen di pinggiran kota lebih bersahabat. Kalau punya uang Rp 200 juta, sudah bisa membeli hunian vertikal seluas 20 sampai 30 meter persegi.

Sementara jika lokasi apartemen strategis di tengah Ibu Kota, harga jualnya bisa mulai dari Rp 500 jutaan. Tetapi ada pula yang menawarkan sekitar Rp 300 jutaan.

Membeli apartemen pun semakin mudah melalui pengajuan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) ke bank. Jadi bisa dicicil setiap bulan sesuai kemampuan.

Jika ingin membeli apartemen dengan harga murah, cari yang sedang mengadakan promo atau diskon. Seperti saat pameran properti, soft launching maupun penjualan perdana.

Baca Juga: 10 Cara Menjual Properti Online dan Offline Biar Cepat Laku

3. Makin diburu milenial

Di kota-kota besar, apartemen menjadi opsi tempat tinggal yang cukup diminati. Khususnya bagi mereka yang mobilitasnya sangat tinggi, termasuk generasi milenial.

Ukurannya tidak terlalu besar, konsep minimalis, fasilitas memadai, merupakan hunian idaman kawula muda. Apalagi saat ini ada apartemen berkonsep TOD (transit oriented development) yang terintegrasi dengan jaringan angkutan umum.

Di sisi lain, tinggal di apartemen dapat meningkatkan status sosial seseorang. Dengan semakin meningkatnya permintaan apartemen, maka harganya akan ikut terkerek naik.

4. Lebih mudah disewakan

Anda dapat menyewakan apartemen harian, bulanan, atau tahunan. Sesuaikan saja dengan keinginan Anda atau kebutuhan si penyewa.

Kalau belum sanggup membeli, milenial rela menyewa apartemen meski dengan tarif cukup mahal, sekitar Rp 3 jutaan per bulan. Atau sekitar Rp 300 ribu per hari.

Jika ingin tahunan, tinggal dikalikan saja. Berarti sekitar Rp 36 juta setahun. Kalau menyewa selama 5 tahun, Anda sudah mengantongi sekitar Rp 180 juta. Lagi-lagi harga ini tergantung pada lokasi dan fasilitas yang disediakan.

Uang sewa bisa Anda gunakan untuk membayar cicilan apartemen. Sisanya masuk keuntungan Anda.

5. Harga jual meningkat

Harga properti biasanya naik 10-15 persen per tahun. Bila Anda membeli apartemen dengan harga termurah misalnya Rp 200 juta, maka kenaikannya berkisar Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per tahun.

Tentu saja kenaikan harga ini jauh melebihi inflasi tahunan yang sekitar 3-4 persen. Daripada duit hanya Anda simpan di rekening tabungan, berisiko tergerus inflasi, lebih baik investasikan pada instrumen yang tepat.

Jangan Tunda Lagi

Banyak orang gagal memulai investasi karena terlalu banyak berpikir. Mempertimbangkan sih boleh-boleh saja, asal jangan terlalu lama sehingga harga properti semakin mahal.

Beli apartemen yang sesuai dengan kemampuan finansial. Jika dibantu dengan pinjaman KPA, maka pastikan cicilannya tidak lebih 30 persen dari gaji Anda.

Paling penting adalah menyisihkan uang untuk DP atau uang muka apartemen. Alokasikan 20 persen dari gaji Anda setiap bulan.

Lakukan dengan konsisten dan disiplin. Targetkan jangka waktunya, sehingga Anda dapat mengumpulkan uang sesuai jumlah yang sudah Anda tetapkan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas,com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com