Pemecatan ini terkait dengan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada proyek Pertamina. Namun Luhut tak menyebut siapa pejabat tinggi yang dipecat tersebut.
Baca juga: Fajar Benua Gugat Erick Thohir Karena Tagihan Tak Dibayar
Dia berujar, BUMN sekelas Pertamina saja masih melakukan impor pipa, di mana perusahaan negara seharusnya jadi contoh penggunaan produk dalam negeri. Dia pun mengaku cukup kesal, sampai-sampai menyebut pejabat Pertamina melakukan kebijakan ngawur.
“Bikin pipa, tadi Pertamina. Pertamina itu ngawurnya minta ampun. Masih impor pipa padahal bisa dibuat di Indonesia. Bagaimana itu,” ungkap Luhut.
“Bapak sudah benar? (Ada yang) sempat tanya alasan saya. Alasan saya TKDN. Kamu cek saja siapa yang diganti itu. Nah kecintaan kita, kepada idealisme itu kita menurut saya kurang," tutur Luhut.
"Anda lebih muda dari saya. Saya 74 tahun tahun ini. Jadi saya sedih kadang-kadang melihat anak muda itu, maaf istilah saya melacurkan profesionalismenya hanya sekedar gini (uang) saja,” kata dia lagi.
Baca juga: Profil Bona Ventura, Komisaris BUMN Pelapor Stafsus Erick ke Polisi
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, enggan menjelaskan soal pejabat Pertamina yang disebut-sebut telah dipecat tersebut.
Ditanya soal sosok pejabat tinggi Pertamina itu, Ahok bahkan meminta sebaiknya wartawan bertanya langsung kepada Menko Maritim.
“Bisa tanya ke Pak Luhut (siapa pejabat Pertamina yang dicopot Jokowi),” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu kepada Kompas.com.
Namun, Ahok mengatakan dirinya tak tahu persis siapa pejabat yang menurut Luhut dipecat. Kata Ahok, pejabat tersebut kemungkinan berasal dari anak perusahaan milik Pertamina.
“Mungkin pergantian dirut anak perusahaan (Pertamina),” kata Ahok.
Baca juga: Daftar 17 Relawan Jokowi di Kursi Komisaris BUMN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.