JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan dengan modus akun palsu customer care atau layanan konsumen perbankan di media sosial kian marak. Hal ini dikarenakan proses pembuatan akun media sosial yang cenderung mudah.
Akun-akun palsu tersebut bahkan bisa merespons keluhan pelanggan lebih cepat bila dibandingkan dengan akun asli dari bank yang bersangkutan.
Lalu bagaimana cara membedakan antara akun palsu dan akun asli dari customer care bank?
Baca juga: Lengkap, Rincian Biaya Admin Tabungan BNI, BRI, BTN, dan Mandiri
Pakar media sosial Ismail Fahmi mengatakan, di media sosial Twitter salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah tanda centang biru. Artinya, akun tersebut merupakan akun resmi yang sudah diverifikasi oleh pihak Twitter.
Namun, nyatanya tidak banyak masyarakat yang benar-benar paham dan bisa membedakan tanda centang biru yang asli dan palsu, terutama bila dalam keadaan panik.
"Kalau orang lagi sadar bisa membedakan, ada centang biru, tapi ngga banyak yang paham. Ada yang centang biru ditaruh di avatar, dan dianggap itu sudah centang biru, ngga bisa membedakan," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (14/3/2021).
Hal lain yang perlu diperhatikan yakni nama akun dari bank yang bersangkutan. Misalnya, untuk BNI akun Twitter resmi mereka memiliki nama yang sama, yakni @BNI, tanpa embel-embel angka. Sementara untuk BCA, akun Twitter yang mereka gunakan adalah @haloBCA.
"Sementara akun palsu biasanya menggunakan angka tambahan," ujar Ismail.
Selain itu, juga harus diperhatikan jumlah follower dari akun yang bersangkutan.
"Banyak yang harus dicek, centang biru, angka, follower, terlalu banyak kalau orang lagi panik di tiga hal ini," ujar Ismail.
Baca juga: Sedang Mengajukan KPR? Begini Cara Sukses Melobi Pihak Bank
Selain itu, para akun-akun palsu yang telah terprogram tersebut biasanya akan menautkan akun whatsapp chat.
"Dan kalau sudah begitu bagaimana mau membedakan? Di profil chatnya sudah ada nama BNI dan BCA, kalau orang panik sudah enggak inget lagi, apalagi sekarang mudah membuat akun chat bisnis," ujar dia.
Berdasarkan data Ismail, untuk akun palsu layanan konsumen BNI jumlahnya mencapai 110an dalam satu pekan terakhir. Sementara untuk BCA, jumlahnya mencapai 331 akun dalam dua bulan terakhir.
"Dengan Twitter mengapa sangat cepat? Karena kemungkinan mereka membuat program dan langsung bisa mendeteksi, kalau ada orang mention @haloBCA, dan ada kata kunci, mereka akan nyamber, otomatis akan replay pakai program untuk menghubungi mereka dan nyambung ke DM," jelas dia.
Baca juga: Kode Bank BNI dan Bank BUMN Lain untuk Keperluan Transfer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.