Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era SBY dan Jokowi Sama Saja, Tiap Tahun Impor Garam Jutaan Ton

Kompas.com - 15/03/2021, 12:10 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah berencana kembali membuka impor garam di tahun 2021 ini, melanjutkan kebiasaan impor dari tahun-tahun sebelumnya.

Kebijakan pemerintah soal impor garam memang tak jauh berbeda dari era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga saat ini di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setidaknya hal tersebut tercermin dalam data impor garam tahun 2010-2014, yang masuk dalam periode kedua masa jabatan SBY.

Demikian juga pada masa kepemimpinan Jokowi sepanjang 2014-2021 ini, Indonesia masih mengimpor jutaan ton garam per tahun.

Impor garam era SBY

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2010 Indonesia merealisasikan impor garam sebanyak 2,083 juta ton. Jumlah tersebut diimpor dengan harga setara 109,2 juta dolar AS.

Baca juga: Membandingkan Utang Luar Negeri RI di Era Jokowi dan SBY

Berikutnya, pada tahun 2011 impor garam naik menjadi 2,835 juta ton atau senilai 146,4 juta dolar AS. Hanya saja, lonjakan impor ini tak terjadi lagi pada dua tahun berikutnya.

Di 2012, pemerintahan SBY mengimpor garam sebanyak 2,223 juta ton atau seharga 107,9 juta dolar AS.

Setahun kemudian, tepatnya di 2013, realisasi impor garam kembali turun menjadi 1,922 juta ton atau senilai 88,7 juta dolar AS.

Memasuki masa akhir jabatan SBY dan awal periode kepemimpinan Jokowi, capaian impor garam kembali naik. Di 2014, Indonesia mengimpor 2,268 juta ton garam senilai 104,3 juta dolar AS.

Janji Jokowi dan kenyataan impor garam berlanjut

Presiden Jokowi sempat menjanjikan Indonesia swasembada garam pada tahun 2015. Hanya saja, kenyataannya tren impor jutaan ton garam per tahun masih berlanjut.

Pada 2015, jumlah realisasi impor garam memang sempat turun jika dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 1,864 juta ton atau senilai 79,8 juta dolar AS.

Namun, lonjakan kembali terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2016, pemerintahan Jokowi mengimpor 2,143 juta ton garam atau setara 86,0 juta dolar AS.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Proyek Pemerintah dan BUMN Pakai Barang Impor

Setahun berselang, angka impor garam naik lagi menjadi 2,552 juta ton. Meski mengalami kenaikan jumlah garam yang diimpor, nilai impor di 2017 tergolong lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dengan nominal setara 83,5 juta dolar AS.

Kemudian di tahun 2018, catatan impor garam Indonesia mecapai titik tertinggi yakni sebanyak 2,839 juta ton, senilai 90,6 juta dolar AS.

Pada tahun 2019, impor garam sedikit menurun menjadi 2,595 juta ton. Meski begitu, jumlah tersebut setara dengan harga 95,5 juta dolar AS. Artinya lebih mahal dibandingkan tahun 2018 meski jumlah impornya lebih sedikit.

Baca juga: Luhut Bareng Sandiaga dan Nadiem Tinjau Proyek Besar Jokowi di Borobudur

Memasuki tahun 2020, selama Januari-Agustus 2020 saja, Indonesia sudah merogoh kocek senilai 55,79 juta dolar AS. Angka itu setara 1,52 juta ton pasokan garam impor yang sudah terealisasi.

Kini, pemerintahan Jokowi impor garam lagi yang direncanakan untuk realisasi tahun 2021. Jadi, kapan Indonesia swasembada garam?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com