Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Kalinya di Awal 2021, Neraca Dagang RI Surplus

Kompas.com - 15/03/2021, 12:35 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus di bulan Februari 2021.

Sebelumnya, pada Januari 2021, neraca perdagangan tercatat surplus 1,96 miliar dollar AS atau Rp 28,27 triliun.

Pada bulan Februari, nilai surplus tercatat meningkat menjadi sebesar 2 miliar dollar AS atau Rp 28,8 triliun.

Baca juga: BI: Neraca Pembayaran Indonesia Surplus 2,6 Miliar Dollar AS Sepanjang 2020

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, surplus neraca perdagangan terjadi karena di bulan Februari, nilai ekspor tercatat lebih besar dibandingkan dengan nilai impor.

"Nilai ekspor di Februari sebesar 15,27 miliar dollar AS, sedangkan nilai impor 13,26 miliar dollar AS. Sehingga bulan ini neraca perdagangan Indonesia kembalu surplus sebesar 2 miliar dollar AS," jelas Suhariyanto ketika melakukan konferensi pers secara virtual, Senin (15/3/2021).

Suhariyanto menjelaskan, kineerja ekspor dan impor Indonesia di Februari ini menggembirakan.

Pasalnya, terjadi pertumbuhan baik dari sisi ekspor maupun impor.

Untuk ekspor, dengan realisasi sebesar 15,27 miliar dollar AS, jumlah tersebut tumbuh 8,56 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Baca juga: Produksi Surplus Bikin Harga Ayam Tidak Stabil

"Kenaikan ekspor terjadi baik di sektor pertanian, industri, maupun tambang, untuk pertanian tumbuh 3,19 persen, industri naik 9 persen, dan tambang 7,53 persen," jelas Suhariyanto.

Di sisi lain, impor dengan realisasi sebesar 13,26 miliar dollar AS mengalami pertumbuhan 14,86 persen (yoy).

Baik dari sisi impor barang konsumsi, bahan baku, dan barang penolong tercatat mengalami pertumbuhan. Untuk konsumsi, realisasinya tumbuh 43,59 persen, bahan baku/barang penolong tumbuh 11,53 persen, dan barang modal tumbuh 17,68 persen.

Suhariyanto mengatakan, Indonesia mencatatkan surplus dengan beberapa negara seperti Amerika Serikat, dengan nilai surplus neraca perdagangan sebesar 1,2 miliar dollar AS, Filipina 450 juta dollar AS, dan India sebesar 341 juta dollar AS.

Sementara itu, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan dengan China sebesar 968,5 juta dollar AS, Ustralia 391,2 juta dollar AS, dan Brasil 216,3 juta dollar AS.

Baca juga: Era SBY dan Jokowi Sama Saja, Tiap Tahun Impor Garam Jutaan Ton

Sepanjang Januari hingga Februari 2021, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 3,96 miliar dollar AS.

Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan Januari-Februari 2020 yang sebesar 1,88 juta dollar AS.

"Kalau dilihat sejak Januari hingga Februari, performa ekpsor sangat menjanjikan karena naikanya permintaan berbagai negara dan didukung kenaikan harga berbagai komoditas dan diharapkan perfroma ekspor ke depan bagus," ujar Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com