Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Impor Gula untuk Amankan Stok hingga Lebaran

Kompas.com - 15/03/2021, 15:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, sebagian kebutuhan gula dalam negeri masih dipenuhi lewat impor, terutama dalam menjaga stok untuk permintaan periode bulan Ramadhan dan Lebaran.

"Untuk beberapa komoditas, seperti gula pasir itu sebagian masih didatangkan melalui impor," ujar Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Antisipasi Kebutuhan Saat Lebaran, Pemerintah Impor 185.500 Ton Daging

Momon menjelaskan, berdasarkan prognosa, kebutuhan gula sepanjang Januari-Mei 2021 sebanyak 1,21 juta ton.

Sementara stok gula dalam negeri diperkirakan sebesar 940.480 ton. Terdiri dari 804.685 ton limpahan stok tahun lalu dan 135.795 hasil produksi dalam negeri.

Artinya, hingga akhir Mei 2021, stok gula Indonesia defisit sekitar 278.484 ton. Oleh sebab itu, kebutuhan ini dipenuhi dengan importasi gula untuk konsumsi.

Meski demikian, pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan impor gula sebanyak 646.944 ton sehingga diperkirakan stok gula pada akhir Mei 2021 menjadi surplus 368.460 ton.

Baca juga: Soal Impor 1 Juta Ton Beras, Bulog: Belum Tentu Kami Laksanakan

"Jadi hampir 650.000 ton itu untuk konsumsi saja," ungkap Momon.

Dia menambahkan, pada dasarnya kebutuhan gula nasional mencapai 5,8 juta ton di 2021. Itu mencakup kebutuhan gula rafinasi untuk industri dan gula kristal putih untuk konsumsi.

Namun, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 2,1 juta ton. Artinya, terjadi defisit gula sebanyak 3,7 juta ton yang berpotensi dipenuhi melalui impor.

"Total kebutuhannya hampir 6 juta ton, sekitar 5,8 juta ton, dan kita baru bisa memenuhi 2,1 juta ton," ungkap Momon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com