Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Merenung dan Mengevaluasi Diri saat Nyepi | Akutualisasi Diri | Puasa Medsos dan Universalitas Nyepi

Kompas.com - 15/03/2021, 16:01 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Umat Hindu memperingati Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1943 yang jatuh pada hari ini, Minggu (14/3/2021).

Sebagaimana namanya, Nyepi itu sendiri berasal dari kata sepi atau hening dengan tujuan mencari keharmonisan dan kedamaian.

Melalui perayaan Nyepi ini diharapkan manusia untuk bisa lebih mengevaluasi diri dan merenung tentang apa yang sudah dilakukan untuk diperbaiki di kemudian hari.

Lantas, apa saja perenungan yang bisa didapat dari perayaan Nyepi?

Berikut 3 konten menarik dan terpopuler terkait Nyepi di Kompasiana.

1. Nyepi, Saatnya Merenung dan Mengevaluasi Diri!

Hari Nyepi, menurut Kompasianer I Ketut Suweca, menjadi momentum yang sangat baik untuk merenung dan mengevaluasi diri di tengah suasana sepi dan hening.

Ada berbagai kegiatan yang berkaitan dengan hari tersebut dilaksanakan, seperti Upacara Pengerupukan.

Pada upacara tersebut, makhluk-makhluk itu akan merasa senang dan tidak satu pun tergerak untuk mengganggu kedamaian manusia.

Selanjutnya, untuk perayaan Nyepi sendiri, manusia dapat mengekang hawa nafsu, mengendalikan diri.

"Memberikan kesempatan kepada umat untuk melakukan mulat sarira atau mawas diri," tulis Kompasianer I Ketut Suweca. (Baca selengkapnya)

2. Nyepi sebagai Aktualisasi Makna Saling Mengasihi

Ada yang unik dalam hubungan pesta adat di masa pandemi dengan perayaan Nyepi.

Memaknai pesta di masa pandemi, tulis Kompasianer Teopilus Tarigan, tentu saja sama sekali tidak sama dengan makna pesta yang berarti perayaan sukaria yang ditandai dengan jamuan makan minum, dengan kumpulan sejumlah besar orang.

"Nyepi sebagai sebuah perayaan hari besar keagamaan juga tidaklah sama dengan perayaan hari besar keagamaan lainnya. Nyepi justru "dirayakan" dengan sepi dalam arti sebenarnya," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com