Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Sebut Mobil Listrik di Luar Negeri Lebih Murah karena Insentif Pajak

Kompas.com - 15/03/2021, 19:18 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan mengungkapkan harga mobil listrik yang bisa lebih murah di beberapa negara akibat pemberlakuan kebijakan insentif perpajakan.

Hal serupa bakal diberlakukan pemerintah Indonesia pada tahun ini dengan menggratiskan Pajak Pembelian (PPnBM) untuk mobil listrik (Battery Electric Vehicle/BEV).

Kepala BKF Febrio Kacaribu mencontohkan, untuk di China misalnya, dengan memberlakukan kebijakan serupa, harga mobil listrik yang sebelumnya mencapai 3,4 kali dari harga mobil konvensional bisa turun menjadi 1,9 kali dari mobil konvensional.

Baca juga: Sri Mulyani Usul Revisi Aturan PPnBM Mobil Listrik

"Jadi memang kebijakan ini mendorong masyarakat untuk mulai melihat kemampuannya untuk membeli mobil listrik dengan emisi yang lebih baik," jelas Febrio ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (15/3/2021).

Selain China, Jepang juga memberlakukan insentif untuk meningkatkan minat pasar terhadap pembelian mobil listrik.

Di Jepang, harga mobil listrik turun dari 2 kali menjadi 1,7 kali dari harga konvensional.

Namun demikian, Febrio mengatakan, agar efektif, pemberian insentif pajak ini juga harus dibarengi dengan kemampuan atau daya beli masyarakat.

"Di Inggris dan Jerman juga, ini untuk meningkatkan market share mobil listrik, walau masyarakat juga harus merspon dengan daya beli yang akan berpengaruh terhadap peningkatan (market share) ini akan tajam atau tidak," ujar Febrio.

Baca juga: Abu Batu Bara PLTU Bukan Lagi Limbah Berbahaya, Tarif Listrik Bisa Turun?

Ia menjelaskan, pemberian insentif pajak juga diberikan oleh Thailand.

Bahkan, insentif pajak untuk mobil listrik di negara tersebut cukup agresif, yakni dalam bentuk pengurangan pajak kendaraan bermotor sekaligus cukai untuk kendaraan bermotor.

"Untuk di Thailand ini BEV diturunkan (tarif pajaknya) dari 25 persen menjadi 2 persen, jadi kita cukup kompetitif di BEV 0 persen," jelas Febrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com