Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Sebut Harga Daging Sapi Akan Naik Jelang Lebaran

Kompas.com - 16/03/2021, 10:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memperkirakan, harga daging sapi akan meningkat jelang puasa hingga Lebaran mendatang.

Kenaikan ini sebagai imbas dari tingginya harga sapi di Australia.

Stok sapi di negara tersebut sedang terganggu karena kebijakan regenerasi populasi sapi, setelah terjadinya kebakaran hutan ekstrem pada 2019 lalu.

Baca juga: Harga Cabai Melonjak, Ini Penjelasan Mendag Lutfi

Adapun Indonesia merupakan importir sapi terbesar dari Australia.

“Harga ini (daging sapi) akan naik, tetapi mudah-mudahan dengan persiapan Kemendag kenaikan itu bisa lebih dijangkau, karena memang situasi dunia yang tidak menentu,” ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (15/3/2021).

Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan, harga daging sapi paha belakang per 12 Maret 2021 sebesar Rp 122.246 per kilogram.

Harga itu naik 0,96 persen dibandingkan 11 Februari 2021 yang sebesar Rp 121.072 per kilogram.

Begitu pula jika dilihat tren harga daging sapi secara harian yang menunjukkan kenaikan.

Baca juga: Sudah Impor 680.000 Ton, Mendag Janji Harga Gula Stabil saat Lebaran

Pada 10 Maret 2021 harga daging sapi masih sebesar Rp 121.918 per kilogram.

Lutfi mengatakan, pemerintah mengupayakan agar kenaikan harga daging sapi tidak signifikan, mengingat permintaan akan meningkat pada Ramadhan dan Lebaran.

Salah satunya dengan melakukan impor daging sapi dan kerbau sebanyak 100.000 ton, terdiri dari India 80.000 ton dan Brasil sebesar 20.000 ton.

Ini sebagai sumber impor baru guna stabilisasi harga.

"Yang sudah diimpor adalah daging kerbau dari India 80.000 ton, itu ditugaskan Kementerian BUMN kepada Bulog. Lalu 20.000 ton dari Brasil kepada Berdikari. Ini tidak ada penugasan untuk RNI," jelas dia.

Baca juga: Mendag Khawatir Harga Cabai Rawit Merah Anjlok Saat Lebaran

Menurut Lutfi, penugasan impor daging kerbau dan sapi itu untuk memastikan ketersediaan di Pulau Jawa, terutama Jakarta dan di Pulau Sumatera, seperti Aceh.

Sebab, konsumsi daging di wilayah tersebut umumnya meningkat ketika puasa dan Lebaran.

Lutfi menambahkan, pemerintah juga berupaya mendorong ketersediaan sapi lokal.

Beberapa stok sapi dari Jawa Timur dan Kalimantan Barat akan digeser ke sejumlah wilayah Indonesia.

"Mudah-mudahan dengan adanya penugasan impor daging kerbau dan sapi dari India dan Brasil, ditambah mobilisasi daripada stok nasional, ini bisa tercukupi,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com