Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Gula Impor Jadi Andalan Pemerintah Jokowi Stabilkan Harga

Kompas.com - 16/03/2021, 10:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengandalkan gula impor untuk stabilisasi harga di pasar di tahun 2021, terutama guna meredam kenaikan permintaan bahan pemanis itu saat Ramadan dan Lebaran.

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, mengungkapkan harga gula yang stabil adanya impor gula sebanyak 680.000 ton gula mentah (raw sugar) yang telah dilakukan sejak awal tahun sebagai stok pegangan (idle capacity).

Saat ini, sudah 148.000 ton yang digiling dan sebanyak 88.000 ton telah didistribusikan. Artinya baru sekitar satu per delapan dari total impor tersebut yang sudah dikeluarkan.

Adapun gula konsumsi yang diimpor akan menjadi cadangan stok yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN).

Baca juga: Kalau Harus Impor, Bulog Mengeluh Berasnya Cuma Menumpuk di Gudang


"Jadi masih ada sekitar 500.000 ton yang akan terus beredar di masyarakat antara hari ini sampai Idul Fitri,” ujar Lutfi dalam keterangannya, Selasa (16/3/2021).

Dari pemantauan Kementerian Perdagangan menunjukkan, harga gula per Jumat (12/3/2021) lalu mencapai Rp 13.070 per kilogram (kg). Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, rata-rata nasional harga gula di pasar tradisional per Jumat Rp 14.250 per kg.

Jamin harga stabil

Dengan pasokan gula yang melimpah tersebut, dia janji tidak akan ada kelangkaan gula pasir dan harganya pun akan stabil. Tak seperti pada momentum Ramadhan dan Lebaran tahun lalu yang harganya bisa mencapai Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram.

“Jadi karena jumlahnya melimpah dibandingkan tahun lalu, saya pastikan tidak akan ada kenaikan yang berarti," imbuh dia.

Baca juga: Indonesia Segera Impor Garam

Meski demikian, Lutfi mengakui, saat ini harga gula di tingkat pasar masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp 12.500 per kg.

Lutfi menambahkan, pada Mei 2021 sudah masuk periode masa giling tebu rakyat, sehingga di Agustus-September 2021 juga akan didapatkan hasil panen tersebut. Rata-rata produksi gula dalam diperkirakan negeri 5.000-6.000 kilogram per hari.

"Jadi saya ingin pastikan, karena ini barangnya banyak, maka pedagang tidak mungkin bisa memojokan kita," tutup dia.

Penjelasan Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, sebagian kebutuhan gula dalam negeri masih dipenuhi lewat impor, terutama dalam menjaga stok untuk permintaan periode bulan Ramadhan dan Lebaran.

"Untuk beberapa komoditas, seperti gula pasir itu sebagian masih didatangkan melalui impor," ujar Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/2021).

Baca juga: BPS Sebut Nilai Impor RI Naik 2 Digit

Momon menjelaskan, berdasarkan prognosa, kebutuhan gula sepanjang Januari-Mei 2021 sebanyak 1,21 juta ton.

Sementara stok gula dalam negeri diperkirakan sebesar 940.480 ton. Terdiri dari 804.685 ton limpahan stok tahun lalu dan 135.795 hasil produksi dalam negeri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com