Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Holding Ultramikro, Pembiayaan ke UMKM Lebih Variatif

Kompas.com - 16/03/2021, 13:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembentukan holding ultramikro diyakini dapat menciptakan pilihan produk keuangan yang lebih variatif bagi pelaku usaha mikro.

Holding ultramikro ini melibatkan 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Anggota DPR Komisi XI, Dolfie menyampaikan, ketiga BUMN itu sudah menciptakan produk keuangan yang bervariasi.

Baca juga: Erick Thohir: Holding BUMN Ultramikro Terbentuk di Kuartal III Tahun Ini

"Semua karakteristik akan disinergikan sehingga semua kebutuhan keuangan yang variatif dari pelaku mikro dapat difasilitasi dalam satu holding," kata Dolfie dalam siaran pers, Selasa (16/3/2021).

Dolfie menilai, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sudah memberi pendampingan kepada pelaku UMKM.

PNM juga terus melakukan upaya pemulihan dan pengembangan usaha pelaku mikro yang belum tergarap perbankan.

Begitu pula dengan Pegadaian dan BRI. BRI sebagai salah satu bank pelat merah memiliki kekuatan modal, likuiditas, dan teknologi yang kuat untuk mendorong UMKM agar naik kelas.

Dengan sinergi, akan tercipta integrasi operasional ketiga institusi sehingga membuat kinerja BRI, PNM, dan Pegadaian menjadi lebih optimal.

Baca juga: Ini Pentingnya Holding Pembiayaan Ultramikro untuk UMKM

"Hal ini akan memberi efisiensi tambahan dalam operasional, yang pada akhirnya berdampak pada semakin ringannya biaya pembiayaan bagi pelaku mikro," ucap dia.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan, BRI selaku pemimpin dalam holding ini memiliki kepercayaan investor yang besar dengan kapitalisasi pasar Rp 583 triliun.

Pembentukan holding ultramikro ini diharapkan akan memberi manfaat ke banyak pihak.

Bagi BRI, menurut Nafan, hal ini akan membantu percepatan ekspansi pembiayaan UMKM sehingga sektor ini dapat menjalankan peran dan meningkatkan kapasitasnya dalam perekonomian.

"Kemampuan BRI itu sangat besar untuk pengembangan segmen UMKM. Kemampuannya untuk melakukan transformasi pada Pegadaian dan PNM pun juga sangat besar juga," jelas Nafan.

Baca juga: Dengan Holding Ultramikro, Pegadaian Bisa Hemat Rp 400 Miliar per Tahun

Sementara bagi Pegadaian dan PNM, holding akan membuat struktur lembaganya menjadi lebih kuat.

Sumber daya manusia (SDM) dan sistem informasi yang dimiliki keduanya tentu akan meningkat seiring dengan integrasi BRI.

Adapun bagi pelaku UMKM, efisiensi akan ditransmisikan ke suku bunga pembiayaan nasabah UMKM.

"Proses operasional pembiayaan pun akan lebih cepat dan mudah lataran integrasi data ke depannya," tutup Nafan.

Sebagai informasi, holding BUMN untuk ultramikro bertujuan mendukung visi pemerintah dalam memberdayakan usaha ultramikro, mempercepat laju inklusi keuangan, pembiayaan berkelanjutan, serta menyasar 57 juta pelaku usaha ultramikro yang mayoritas belum tersentuh layanan perbankan.

Baca juga: Holding BUMN Ultra Mikro Dinilai Bisa Jadi Solusi Melawan Fintech Bodong

Melalui integrasi ekosistem, rasio pelaku usaha ultramikro yang tidak terlayani lembaga keuangan formal dapat diturunkan dari 68 persen pada 2018 menjadi 42 persen pada 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com