[TREN LYFE KOMPASIANA] Resign untuk Berwirausaha, Jangan Ulangi 3 Kesalahan Ini | Perlukah Menunda untuk Punya Anak? | LDR Memang Berat

KOMPASIANA---Ada dua alasan umum mengapa seseorang memutuskan resign dari tempatnya bekerja.

Pertama, telah mendapat kerjaan baru yang lebih baik, mulai dari posisi hingga pendapatan, dan alasan kedua berencana memiliki usaha sendiri.

Namun untuk alasan kedua ini banyak melupakan beberapa hal penting. Misalnya, tidak punya cadangan keuangan yang memadai atau belum adanya rencana strategis untuk memulai usaha.

Untuk memulainya, para perintis usaha disarankan untuk memulai dengan langkah SMART; Specific, Measurable, Achievable Relevant/Realistic dan Time base.

Selain mengenai langka-langkah memulai berwirausaha, ada juga terkait perlu atau tidaknya menunda anak setelah menikah dan seputar hubungan jarak jauh alias LDR.

Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Lyfe di Kompasiana:

1. Resign untuk Berwirausaha, Jangan Ulangi 3 Kesalahan Berikut Ini!

Banyak pebisnis pemula menjalankan usaha mereka tanpa punya rencana yang jelas. Pokoknya asal jalan. Pokoknya jualan. Demikian ditulis Kompasianer Himam Miladi.

Menurut Himam, saking semangatnya menjalani usaha baru, banyak pewirausaha pemula yang menghambur-hamburkan dana, seolah tidak ada lagi hari esok.

Padahal, kalau ingin merintis usaha, jangan menghabiskan semua dana yang ada.

"Sisakan sebagai cadangan untuk keadaan darurat, baik itu untuk keperluan usaha maupun pribadi," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Perlukah Menunda untuk Punya Anak?

Mempunyai anak bukan hanya sekadar "punya" kemudian selesai. Ada tanggung jawab dan konsekuensi yang lebih ketika kita menyandang status sebagai orangtua. Tanggung-jawab kita tidak berhenti ketika dipanggil "mama" atau "papa".

Menurut Kompasianer Mom Abel, dalam hal menunda kehamilan tentu harus kesepakatan bulat antara suami-istri.

Jika sudah siap, pasti tak perlu menunda. Akan tetapi jika memang masih ada yang perlu dipersiapkan, tak ada salahnya menunda untuk punya anak.