Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nasabah BTN Tak Dapat Subsidi KPR, padahal Selalu Lancar Bayar Cicilan

Kompas.com - 17/03/2021, 09:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Suprayitno, mengeluhkan pelayanan bank pelat merah itu terkait subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari pemerintah yang termasuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Suprayitno bercerita, dia adalah satu-satunya nasabah di Cluster Cisadane Residence, Kabupaten Tangerang, yang tidak menerima subsidi KPR. Padahal dia merasa, semua kriteria sudah dipenuhi mulai dari pembayaran cicilan yang lancar dan harga rumah tak lebih dari Rp 10 miliar.

Menurut kriteria BTN, insentif hanya diberikan untuk tipe rumah 70 ke bawah, memiliki NPWP, plafon kredit maksimal Rp 10 miliar, dan kredit lancar hingga Februari 2020.

Baca juga: Sedang Mengajukan KPR? Begini Cara Sukses Melobi Pihak Bank

Menurut keterangan Suprayitno, dia adalah debitur KPR BTN dengan tipe rumah 30/60 dengan harga Rp 250 juta. Selama ini, Suprayitno tidak pernah menunggak cicilan KPR dan selalu melaporkan pajak penghasilan.

"Sudah saya penuhi. Saya enggak ada tunggakan. Makanya saya sudah sesuai kriteria semua, tapi kenapa enggak dapat? Itu yang dipermasalahkan," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/3/2021).

Karyawan swasta ini merasa aneh karena hanya dia yang tidak mendapat potongan dari 53 KK di cluster tersebut. Ia menyebut, seluruh tetangganya yang merupakan karyawan BUMN, TNI, dan yang pernah menunggak hingga didatangi debt collector mendapat subsidi KPR.

"Ada 53 KK. Ada yang japri (kirim pesan secara pribadi) ke saya, saya dapat potongan (pembayaran KPR bulan Maret) atau enggak? Saat itu saya belum cek, kebetulan dia akadnya bareng sama saya," ujar Suprayitno.

Kemudian, Suprayitno bergegas mengecek sisa saldo di rekening ke ATM. Kebetulan saat itu, dia belum mendaftar mobile banking BTN. Setelah dicek, autodebet tagihan KPR bulan ini sama seperti bulan-bulan sebelumnya.

Baca juga: Cerita Nasabah BTN yang Dapat Potongan Cicilan KPR, Ada yang Sampai 80 Persen

Tak puas, Suprayitno lantas melakukan print buku rekening keesokan harinya. Namun hasilnya sama saja. Kantor Cabang BTN yang didatangi pun tidak bisa memberikan jawaban memuaskan.

"Saya telepon call center pusat, sama seperti itu (jawabannya). Dicek lagi di bagian KPR, enggak ada tunggakan, selalu lancar. Saya diminta datang ke kantor cabang pembuka rekening saya waktu itu," jelasnya.

Kemudian pada tanggal 15 Maret, dia mendatangi kantor cabang yang diminta. Sayang, kantor cabang tidak mengetahui prioritas nasabah yang mendapat potongan cicilan.

Untuk itu, dia menyarankan BTN melihat kembali profil nasabah sebelum menggulirkan insentif. Dia ingin subsidi diberikan pada orang-orang yang berhak menerimanya, alias tidak tebang pilih.

"Cari yang karyawan biasa (bukan PNS), dan bisa lihat dari profil nasabah kembali. Lihat juga dari (kualitas) pembayaran. Kalau pernah nunggak atau ditegur, harusnya enggak boleh dapat. Melihat kesetaraan, harus transparan," pungkasnya.

Baca juga: Simulasi KPR di 4 Bank BUMN, Mudah dan Akurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com