Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Ini, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga di Level 3,50 Persen

Kompas.com - 17/03/2021, 14:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diproyeksi mempertahankan suku bunga acuan BI-7DRRR pada level 3,50 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Maret 2021.

Penahanan suku bunga dilakukan usai dipangkas 25 basis poin (bps) pada RDG bulan lalu dan 150 basis poin (bps) sejak tahun 2020.

"Suku bunga acuan BI di level 3,5 persen saat ini diperkirakan masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede kepada Kompas.com, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Februari 2021, BI Proyeksi Penjualan Eceran Kian Membaik

Josua memproyeksi, BI akan mempertimbangkan volatilitas nilai tukar rupiah yang terindikasi meningkat 8,1 persen sepanjang bulan Maret 2021 dari 7,8 persen pada bulan Februari.

Selanjutnya, fenomena itu mendorong pelemahan rupiah sebesar 2,3 persen (month to month/mtm) secara rata-rata pada bulan Maret 2021.

"Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh tren kenaikan yield US Treasury tenor 10 tahun yang saat ini berada di level 1,62 persen atau meningkat 22 bps dibandingkan akhir Februari 2021," ujar Josua.

Dibanding akhir 2020, imbal hasil obligasi pemerintah AS itu sudah meningkat 71 bps.

Peningkatan imbal hasil didorong oleh ekspektasi kenaikan inflasi AS dalam jangka pendek, sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi AS.

Baca juga: Standard Chartered Proyeksi Tren Penurunan Suku Bunga BI Sudah Selesai

Tren kenaikan yield US Treasury ini akhirnya telah mendorong kenaikan yield obligasi global, termasuk mendorong kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun.

Saat ini, yield SUN berada di level 6,77 persen, meningkat 16 bps dibandingkan akhir Februari 2021 atau meningkat 88 bps dibandingkan akhir tahun 2020.

"Kenaikan yield SUN tersebut disertai dengan penurunan kepemilikan asing terhadap SBN sebesar 1,24 miliar dollar AS pada bulan Maret atau kepemilikan asing terhadap SBN telah turun sekitar 1,53 miliar dollar AS," ungkap Josua.

Josua menilai, keputusan RDG BI pada bulan ini juga akan sangat dipengaruhi oleh hasil keputusan bank sentral AS, The Fed, dalam FOMC, yang rencananya akan digelar nanti malam.

BI akan memantau assessment perekonomian AS dan arah suku bunga kebijakan The Fed dalam jangka menengah.

Baca juga: Gubernur BI Optimistis 12 Juta Merchant Gunakan QRIS Dalam Waktu Dekat

"Oleh sebab itu, bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya, mengantisipasi arah suku bunga The Fed yang selanjutnya akan mendorong daya tarik aset keuangan rupiah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com