Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Global Bergejolak, BI Tahan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 18/03/2021, 14:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days (reserve) repo rate (BI-7DRR) di level 3,50 persen.

Keputusan ditetapkan sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang terselenggara pada 17-18 Maret 2021. BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,5 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dari meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global di tengah perkiraan inflasi yang tetap rendah.

"Setelah mencermati dan melihat berbagai asesmen, RDG BI pada tanggal 17 dan 18 Maret 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-7DRRR 3,50 persen," kata Perry dalam konferensi pers pengumuman RDG Maret secara virtual, Kamis (18/3/2021).

 Baca juga: Mulai 20 Maret, Tarif Tes GeNose di Stasiun Naik Jadi Rp 30.000

Perry melaporkan beberapa indikator yang mendorong penahanan suku bunga acuan. Indikator pertama yakni neraca pembayaran yang akan tetap baik sehingga mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Defisit transaksi berjalan cenderung rendah didorong oleh surplus neraca barang yang berlanjut. Tercatat, neraca perdagangan surplus senilai 2 miliar dollar AS, melanjutkan surplus di bulan sebelumnya sebesar 1,96 miliar dollar AS.

Perry menyebut, surplusnya neraca perdagangan dipengaruhi peningkatan permintaan komoditas manufaktur untuk diekspor ke beberapa mitra dagang, seperti China, AS, dan Jepang.

"Selain ke komoditas manufaktur, ekspor juga tercatat meningkat pada komoditas primer, seperti CPO (kelapa sawit), dan batubara," ujar Perry.

Namun, aliran modal asing ke pasar ekonomi domestik relatif tertahan seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar global yang menyebabkan kenaikan US Treasury dan dollar AS.

Baca juga: Penjelasan BI soal Ramai-ramai Kartu ATM Magnetic Stripe Mau Diblokir

Hingga 16 Maret 2021, aliran modal asing sudah keluar dari Indonesia sebesar 1,57 miliar dollar AS. Padahal pada bulan lalu, modal asing masih surplus 7,14 miliar dollar AS.

Akibatnya, nilai tukar rupiah di pasar valuta asing relatif lebih rendah dibanding negara emerging market lainnya. Pada 17 Maret 2021, nilai tukar terlihat melemah 2,20 persen secara rerata dan melemah 1,16 persen secara point to point dibanding akhir Februari 2021.

"Seperti yang saya sebutkan, pelemahan nilai tukar dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil US Treasury dan kurs dollar AS sehingga menahan investasi portofolio asing," papar Perry.

Adapun posisi cadangan devisa RI hingga akhir Februarisebesar 138,8 miliar dollar AS, setara dengan pembiayaan 10,5 bulan impor atau 10 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Inflasi juga tetap rendah sejalan dengan permintaan yang belum belum kuat dan pasokan yang memadai. IHK pada Februari 2021 tercatat rendah 0,10 persen (mtm) atau 1,38 persen (yoy)," pungkas Perry.

Baca juga: Bank Swasta Mulai Turunkan Suku Bunga Dasar Kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com