KOMPASIANA---Terkadang ketika hidup dalam kondisi sebagaimana tidak sesuai keinginan, kita kerap mengeluh ketimbang bersyukur.
Memang, mengeluh ini adalah respons yang wajar. Namun terlalu sering mengeluh apalagi berlarut-larut bisa menyebabkan hal-hal negatif dalam diri.
Misalnya, kita selalu memiliki pandangan negatif terhadap apapun yang menimpa kita. Lain lagi kita juga jadi cenderung menjadi takut untuk melangkah mencoba sesuatu yang baru.
Namun, bedanya bila selalu bersyukur kita menjadi lebih bijaksana menyikapi segala permasalahan hidup.
Selain mengenai hal tersebut, ada juga tentang eksotisnya selembar tenun dari Flores dan seputar lingkaran kudeta elite di Asia Tenggara masa lampau
Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Humaniora di Kompasiana:
1. Pilih Mana, Mengeluh atau Bersyukur? Begini Hasil Akhirnya!
Segala hal yang dilakukan secara terus-menerus akan menjadi kebiasaan, termasuk mengeluh.
Seseorang yang kerap mengeluh kerap kali tidak menyadari bahwa apa yang dikeluhkan itu sangat berpengaruh terhadap kehidupannya.
Kompasianer I Ketut Suweca mengatakan, jika pikiran terdiri dari seabreg keluhan yang ada hanyalah ketiadaan harapan dan semuanya menjadi serba suram.
Ia mencoba menjelaskan ada beberapa dampak buruk bagi seorang sering mengeluh. Misalnya, orang yang lebih banyak melihat hal yang kurang atau negatif pada dirinya sendiri atau orang lain membuat pandangan orang tersebut menjadi sempit.
Berbeda dengan seorang yang selalu merasa bersyukur. (Baca selengkapnya)
2. Eksotisme dan Ragam Pesan dari Selembar Tenun Flores
Keterampilan dan seni masyarakat Flores memang luar biasa, terutama terkait menenun sarung, baik itu kain sarung untuk pria maupun wanita. Setidaknya demikian yang dikatakan Kompasianer Inosensius Sigaze.
Namun tahukah kalau penenun di Flores hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari dataran atau pesisir saja.