Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Ini, IHSG dan Rupiah Jatuh ke Zona Merah

Kompas.com - 19/03/2021, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (19/3/2021).

Demikian juga dengan rupiah yang melemah di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.328,60 atau turun 19,2 poin (0,3 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.347,82.

Baca juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebanyak 118 saham melaju di zona hijau dan 217 saham di zona merah. Sedangkan 187 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 971,7 miliar dengan volume 1,9 miliar saham.

Bursa Asia pagi ini mayoritas merah, dengan penurunan indeks Hang Seng Hong Kong 1,3 persen, Nikkei 0,8 persen, indeks Shanghai Komposit 1,25 persen.

Sementara itu, indeks Strait Times Singapura menguat 0,06 persen.

Sebelumnya, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI telah menunjukkan sinyal positif.

Baca juga: Turun Rp 10.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Terbaru

“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga kedepannya berpeluang menuju ke resistance terdekat,” kata Nafan dalam rekomendasinya.

Bursa Eropa kemain ditutup positif dengan kenaikan indeks FTSE 0,25 persen, dan indeks Xetra Dax 1,23 persen.

Wall Street yang pagi ini ditutup negatif dengan penurunan S&P 500 sebesar 1,48 ersen, Dow Jones Industrial Average 0,46 persen, dan indeks acuan saham teknologi Nasdaq 3,02 persen.

Melansir Bloomberg, rupiah pada pukul 09.14 WIB berada pada level Rp 14.435 per dollar AS atau melemah 25 poin (0,17 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.410 per dollar AS.

Analis Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan pagi ini terdorong oleh ekspektasi pasar akan kebijakan The Fed dan BI yang sama-sama mempertahankan tingkat suku bunga acuannya.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Alami Penurunan Tertinggi Sejak April 2020

Ia menambahkan, keputusan ini mendorong capital inflow ke pasar.

Di sisi lain, sentimen negatif datang dari kenaikan US Tresury yield ke level 1,7 persen sehingga dapat mempengaruhi market hari ini.

Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diupgrade oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) di kisaran 4,9 persen pada tahun 2021 dinilai mampu menahan pelemahan rupiah hari ini.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diupgrade oleh OECD diharapkan dapat memberikan angin segar untuk rupiah,” kata Reny.

Reny memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.386 per dollar AS samapi dengan Rp 14.473 per dollar AS.

Baca juga: OECD Kritik Dominasi BUMN di Pasar RI

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com