JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah, Jumat (19/3/2021).
Demikian juga dengan rupiah yang terus bergerak turun di pasar spot.
Melansir RTI, pada siang ini, IHSG melemah 0,4 persen (25,27 poin) di level 6.322,55.
Baca juga: Pagi Ini, IHSG dan Rupiah Jatuh ke Zona Merah
Total transaksi siang ini mencapai Rp 5,3 triliun dengan volume 10,6 miliar.
Net buy asing tercatat Rp 84,6 miliar di seluruh pasar.
Sektor properti menyumbang pelemahan IHSG siang ini sebesar 1,5 persen.
Disusul sektor mining 1,1 persen, finance 0,9 persen, dan infrastruktur 0,8 persen.
Siang ini, asing lepas saham Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 28,2 miliar. TLKM melemah 1,4 persen di level Rp 3.400 per saham.
Baca juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Asing juga lego jual saham Astra International (ASII) sebesar Rp 25,1 miliar. ASII turun 0,8 persen di level Rp 5.675 per saham.
Selanjutnya, asing juga lepas saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) sebesar Rp 16 miliar. PGAS terkoreksi 1,78 persen di level Rp 1.380 per saham.
Asing siang ini juga catatkan net buy tertinggi pada saham Bank Mandiri (BMRI) sebesar 27,9 miliar. BMRI siang ini turun 0,7 persen di level Rp 6.750 per saham.
Gudang Garam (GGRM) juga diborong asing siang ini sebesar Rp 27,5 miliar. GGRM naik 3,9 persen di level Rp 38.050 per saham.
Asing juga beli saham Ace Hardware (ACES) sebesar Rp 23,5 miliar. ACES menguat 1,6 persen di level Rp 1.555 per saham.
Baca juga: OJK Tetapkan Eks Ketua BPA Bumiputera Jadi Tersangka
Beberapa saham yang merah siang ini, antara lain saham Aneka Tambang (ANTM) juga melemah 2,19 persen di level Rp 2.240 per saham.
Dilanjutkan saham PT Timah (TINS) yang terkoreksi 2,16 persen di level Rp 1.810 per saham.
Selanjutnya, saham Vale Indonesia (INCO) yang berkurang 1,9 persen di level Rp 4.500 per saham.
Siang ini rupiah terkapar di level 14.454 per dollar AS berdasarkan Bloomberg pukul 12.00 WIB.
Posisi ini melemah 44 poin (0,31 persen) dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.410 per dollar AS.
Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Bumiputera, Siapa Nurhasanah?
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.