Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Skema Komisi 20 Persen+Rp 1.000 GoFood di Mata Pelaku UMKM

Kompas.com - 19/03/2021, 17:08 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan skema baru komisi mitra usaha yang diberlakukan oleh GoFood sebesar 20 persen+Rp 1.000, memunculkan pro dan kontra di mata pelaku UMKM.

Ada yang menilai skema komisi tersebut sebagai beban, namun ada juga yang justru menilai skema baru itu lebih baik dari skema lama yakni 12 persen+Rp 5.000.

Pemilik Warung Kopi Imah Babaturan Muhammad Nurul Hudha menilai skema insentif ini menambah beban kepada usahanya.

"Potongannya gede loh segitu, ini jadi beban buat kami. Tambah lagi Rp 1.000 per transaksi," ujar pria yang sering dipanggil Uyul itu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Menurut dia, jika pihak Gojek ingin membantu usaha kecil, cukup dengan membuat potongan skema sebesar 15-20 persen saja dan tidak menambahkan potongan sebesar Rp 1.000.

"Rp 1.000 loh itu per transaksi, kan lumayan," ucap dia.

Baca juga: Soal Skema Komisi Baru GoFood, Asosiasi UMKM: Aplikasi Sudah Mulai Arogan!

Hal serupa juga diamini oleh Prima Hayuningputri owner dari Mad Bagel. Wanita yang memiliki panggilan Putri itu mengaku cukup keberatan skema komisi tersebut.

"Ini balik ke setiap merchant. Namun jika harus tambah fee, dengan jumlah transaksi kami, kami masih keberatan," ungkapnya.

Namun jikakebijakan ini harus diterapkan, Putri berharap GoFood juga bisa meningkatkan performa serta layanan service-nya sehingga angka fee yang dikeluarkan dalam kebijakan ini cukup seimbang.

"Saat ini kami melihat kinerja GoFood dalam mendukung merchant masih bisa dimaksimalkan, bahkan dengan struktur komisi yang lama," jelas dia.

Dukungan

Berbeda dengan Uyul dan Putri, Co-Founder Eatlah Charina Prinandita justru mengatakan sebaliknya.

Dia berpendapat penyesuaian skema komisi ini memiliki manfaat yang berbeda dan lebih baik dari skema sebelumnya. Salah satunya memberikan peluang bagi mitra merchant untuk mendapatkan subsidi promo yang lebih besar.

"Di masa sulit seperti sekarang ini, UMKM memerlukan eksposur terhadap brand mereka. Dengan subsidi promo yang lebih besar, maka kesempatan tampil di halaman GoFood akan semakin tinggi," kata dia.

Charina menilai GoFood telah memikirkan dengan matang penerapan skema komisi baru tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM saat ini.

Baca juga: Ini Penjelasan Gojek Terkait Skema Komisi Baru bagi Mitra Merchant di GoFood

Membingungkan

Sementara itu owner dari Roti Bakar Bos Pramdina Arhando justru mengungkapkan ada kebijakan biaya insentif yang berbeda-beda,

Ia menyebut ada UMKM yang mendapatkan skema komisi 20 persen+Rp 1.000, ada juga yang mendapatkan komisi 20 persen+Rp 500 untuk merchant yang memiliki legalitas seperti CV, PT, maupun franchise.

"Terus ada juga yang komisi 12 persen + Rp 5.000 untuk mitra merchant yang baru teregister di GoFood. Saya tidak paham maksud Gojek dengan skema komisi baru ini yang berbeda-beda, seharusnya yang resto kecil atau skala UMKM dibantu dengan komisi yang kecil atau tidak memberatkan merchant, sebab jika ada biaya layanan yang besar akan memberatkan merchant yang skala kecil, terlebih bisnis dikala pandemi saat ini sedang tidak baik penjualannya," ucap dia.

Pram mengatakan, ia mendapatkan skema komisi 20 persen + Rp 1.000. Skema tersebut dinilai cukup signifikan kenaikannya, sebab komisi itu berdasarkan per transaksi penjualan.

Ia pun berharap, penerapan skema komisi baru tersebut harus dibarengi dengan layanan yang prima dari Gojek. Sebab kata Pram, aplikasi Gojek kerap mengalami error.

Selain itu, layanan customer service dinilai kerap tidak memberikan solusi untuk mitra.

"Semoga saja dengan naiknya komisi ini, pelayanan kepada merchant GoFood juga meningkat. Bila tidak, maka merchant bisa beralih ke aplikasi pesan antar makanan lain seperti Shopee Food yang baru diluncurkan, dan ada juga Kulina Instant Delivery," ungkap dia.

Baca juga: GoFood Ubah Skema Komisi Jadi 20 Persen+Rp 1.000, UMKM Gundah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com