Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Langganan Impor Garam dari Negara Mana Saja?

Kompas.com - 19/03/2021, 17:13 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah memutuskan kuota impor garam sebanyak 3 juta ton pada 2021. Indonesia memang langganan impor garam dari berbagai negara sejak tahun-tahun sebelumnya.

Kuota impor garam di tahun 2021 ini sendiri, yakni 3 juta ton, lebih tinggi dari kuota impor garam pada 2020 yang sebanyak 2,9 juta ton. Hanya saja, perlu dicatat bahwa angka tersebut baru merupakan kuota, yang belum tentu terealisasi sepenuhnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tiap tahun Indonesia mengimpor garam jutaan ton, dengan jumlah realisasi yang fluktuatif. Adapun jumlah garam impor dari negara asalnya, tiap tahunnya juga berbeda-beda.

Dari catatan BPS, Indonesia tercatan langganan impor garam dari Australia, India, China, Selandia Baru, Singapura, Jerman, Denmark, dan negara lainnya.

Baca juga: Balada Impor Beras, Garam, dan Gula, Usai Seruan Jokowi Benci Produk Asing

Dari negara-negara itu, sejak tahun 2010 hingga 2019, Indonesia paling banyak mengimpor garam dari Australia. Selanjutnya, India menjadi pemasok garam impor terbesar kedua setelah Australia.

Selama periode tersebut, impor garam terbanyak dari Australia terjadi pada tahun 2018, yakni sebesar 2,6 juta ton. Angka tersebut senilai dengan harga 90,65 juta dolar AS.

Sedangkan impor garam terbesar dari India selama periode yang sama, terjadi pada tahun 2011, yakni sebanyak 1,02 juta ton. Nilai impornya setara dengan 54,04 juta dolar AS.

Di sisi lain, China juga menjadi salah satu negara yang rajin mengekspor garamnya ke Indonesia, dengan kisaran antara ratusan ton hingga puluhan ribu ton per tahun.

Selama periode 2010-2019, impor garam terbesar dari China terjadi pada 2015 yakni sebanyak 37.404 ton atau setara dengan 2,63 juta dolar AS.

Kemudian, uniknya Indonesia tiap tahun juga selalu impor garam dari Singapura, negara yang notabene memiliki luas daratan dan lautan terbatas. Meski begitu, rata-rata impor garam dari Singapura jumlahnya tak terlalu besar, hanya belasan hingga ratusan ton per tahun.

Baca juga: Pemerintah Akan Impor Garam 3 Juta Ton Tahun Ini

Pengecualian terjadi pada tahun 2011. Sebab, di tahun 2011 Indonesia mengimpor garam sebanyak 24.000 ton dari Singapura atau setara dengan 1,4 juta dolar AS. Angka itu merupakan capaian terbesar garam impor Singapura masuk ke Indonesia sepanjang periode 2010-2019.

Data garam impor asal Australia dari tahun ke tahun

Australia menjadi negara yang paling banyak memasok garamnya ke Indonesia. Praktis, jutaan garam impor asal Australia membanjiri pasar Indonesia tiap tahunnya.

Pada 2010, BPS mencatat realisasi impor garam dari Australia sebesar 1,6 juta ton atau setara dengan 85,2 juta dolar AS. Lalu di tahun 2011 jumlahnya bertambah menjadi 1,78 juta ton atau 89,9 juta dolar AS.

Di 2012, Australia mengekspor garam ke Indonesia sebanyak 1,64 juta ton atau senilai 80,85 juta dolar AS. Kemudian pada 2013, realisasi impor garam dari Australia sebanyak 1,58 juta ton atau setara dengan 73,12 juta dolar AS.

Baca juga: Era SBY dan Jokowi Sama Saja, Tiap Tahun Impor Garam Jutaan Ton

Selanjutnya, di 2014 Indonesia mengimpor garam sebanyak 2 juta ton dari Australia atau seharga 90,74 juta dolar AS. Setahun berselang, realisasinya turun menjadi 1,48 juta ton di 2015 atau senilai 63,35 juta dolar AS.

Kemudian pada 2016, sebanyak 1,75 juta ton garam impor dari Australia masuk ke Indonesia, atau senilai 70,33 juta dolar AS. Di tahun 2017, realisasi garam impor dari Indonesia melonjak lagi menjadi 2,29 juta ton atau setara 76,08 juta dolar AS.

Nah, selanjutnya di 2018 terjadilah impor garam terbanyak dari Australia, yakni sebesar 2,6 juta ton. Angka tersebut senilai dengan harga 90,65 juta dolar AS. Setelahnya, realisasi impor garam dari Australia kembali anjlok di 2019 menjadi 1,86 juta ton atau seharga 72,86 juta dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com