Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN WISATA KOMPASIANA] Mencari Medusa di Istana Bawah Tanah di Istanbul | "Michelin Star", Status Impian Dunia Resto

Kompas.com - 19/03/2021, 21:09 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Kawasan Sultan Ahmet memang penuh dengan permata dan ikon wisata kota Istanbul.

Di sana, tidak saja bisa mengagumi keindahan Blue Mosque dan Aya Sofia, tetapi ada juga Yerebatan Sarnici atau lebih dikenal dengan Basilica Cistern.

Menurut informasi, bangunan ini dulunya merupakan tempat penyimpanan air untuk kawasan istana Byzantium yang dibangun pada masa Kaisar Konstantin dan diperluas pada masa Justinianus.

Sebelum dijadikan tempat cadangan air bersih untuk istana, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertemuan dan pusat kesenian seluas dua lapangan bola.

Akan tetapi, yang menjadi daya tarik Yerebatan Sarnici adalah Ukiran Medusa terbalik yang ada di salah satu tiang marmer.

Selain mengenai destinasi keindahan di Istanbul ada juga wisata air Kalimas di Surabaya serta ulasan mengenai Michelin Star.

Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Wisata di Kompasiana:

1. Mencari Medusa di Istana Bawah Tanah di Istanbul

Kompasianer Taufik Uieks mengajak kita mengunjungi Kota Istanbul, Turki. Di sana, ia mengajak mencari Medusa di bawah tanah di Istanbul.

Dengan mengikuti petunjuk jalan wisata bertuliskan "Yerbatan Sarnici, ia beserta rombongannya sampai ke pintu masuk bangunan yang terlihat seakan-akan tenggelam, yang di depannya terlihat plang menjelaskan sejarah singkatnya dalam Bahasa Turki.

Setelah membeli tiket, ia memasuki basilika atau kadang juga disebut sebagai istana bawah tanah.

Deretan tiang-tiang besar model Yunani menyambut di dalam gedung ini. Sementara lantai bangunan selalu digenangi air sehingga wisatawan harus berjalan di platform yang dibuat khusus.

Yang menjadi daya tarik Yerebatan Sarnici adalah ukiran Medusa terbalik yang ada di salah satu tiang marmer itu. (Baca selengkapnya)

2. Ketika Kalimas Disulap Menjadi Wisata Air, Keren Banget!

Lain dulu lain sekarang, roda sejarah terus berputar. Kalimas yang sekarang sudah jauh berbeda dengan ketika di zaman Belanda atau masa-masa sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com