Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan SYL Tinjau Panen Raya di Maros, Bupati Lapor Surplus Beras 113 Ribu Ton

Kompas.com - 20/03/2021, 17:19 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri rangkaian panen raya padi di Desa Janetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/3/2021).

Panen raya ini merupakan hasil tanam para petani di daerah tersebut pada periode Januari hingga Maret 2021. Dalam kesempatan itu, SYL sempat memantau jalanya panen raya dengan menggunakan mesin Combine Harvester.

Ia juga melihat proses penggilingan dan menyaksikan kerja sama penyerapan gabah yang dilakukan antara Bulog dan Komando Strategi Penggilingan (Kostraling).

"Sekarang kalau sudah panen, biasanya selalu ada persolan di harga. Tapi Alhamdulillah di Maros tidak. Kenapa? karena Bulognya bergerak, petaninya bergerak dan yang lain juga bergerak, maka itu harganya bagus," ujar Syahrul, dalam keterangan resminya, Sabtu (20/3/2021).

Tak hanya datang dan melihat-lihat, SYL juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian 2021 senilai kurang lebih Rp 2,4 miliar.

Baca juga: Gaduh Impor Beras, Mendag Lutfi Pasang Badan: Salahkan Saya

Ia pun berharap, Kabupaten Maros menjadi lokomotif produksi padi terbaik yang berasal dari Sulawesi Selatan. Maros diharapakan menjadi kabupaten yang berhasil mengenyangkan perut semua orang dengan produksi pangan yang melimpah.

“Kan sudah jelas bahwa perintah tuhan saja mengatakan seorang pemimpin dititipkan agar tidak ada rakyatnya yang kelaparan. Karena itu pertanian menjadi solusi, sebab pertanian tidak mengenal virus dan krisis akibat pandemi Covid 19. Dan yang penting perut 270 juta jiwa terisi dengan baik," katanya.

Terkait hal ini, Bupati Maros Chaidir Syam, menyampaikan laporan bahwa Maros selama ini merupakan penyangga utama bagi kebutuhan pangan di Kota Makassar.

Memiliki 14 Kecamatan dan puluhan Desa, wilayah ini sebagian besar dihuni oleh penduduk yang berprofesi petani.

Baca juga: Tak Bisa Tolak Impor Beras, Mentan SYL Minta Maaf ke DPR

"Semua Kecamatan memiliki wilayah pertanian. Bahkan di sini bisa 2 hingga 3 kali musim tanam setiap tahun. Artinya Maros adalah sentra produksi padi di Sulawesi Selatan. Kabupaten Maros memiliki surplus beras kurang lebih 113 ribu ton," katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan jajaran Kementan Pertanian (Kementan) terhadap semua proses pembangunan pertanian yang sedang berlangsung.

Dia berharap, upaya tersebut mampu mewujudkan harapan rakyat atas hadirnya kedaulatan pangan dari pintu gerbang Indonesia bagian Timur.

"Kami segenap rakyat Maros sangat bahagia dan bersyukur karena bapak Menteri mau meluangkan waktu berkunjung ke Maros. Sekali lagi atas nama pribadi dan rakyat Maros saya mengucapkan terima kasih," katanya.

Baca juga: Beda Beras Premium dan Medium: Definisi dan Cara Tahu Ciri-cirinya

Di lokasi yang sama, Kepala Bulog Divre Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) , Eko Pranoto mengaku siap untuk mewujudkan sinergitas Bulog dan Kostraling Kementan dalam melakukan penyerapan gabah panen sesuai target awal, yakni 303 ribu ton.

"Sejak tadi pagi kami bersama dengan mitra-mitra kami di berbagai daerah kabupaten Sulawesi Selatan terus bergerak melakukan penyerapan. Mudah-mudahan mencapai target 303 ribu ton. Sedangkan yang baru terserap hari ini baru 31 ribu ton," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com