KOMPASIANA---Dalam hubungan percintaan pria dan wanita, pernikahan diharapkan jadi tujuan akhir.
Tentu saja, apalagi jika selama masa berpacaran kedua orang sudah merasa saling cocok dan bahagia jika akhirnya bisa menjalin rumah tangga bersama.
Namun, untuk melangkah ke jenjang pernikahan ternyata ada banyak hal yang perlu dipersiapan.
Tak cuma persiapan acara seremonial akad dan resepsi saja, tapi juga meyangkut kesiapan mental dan hati untuk menjalani kehidupan baru sebagai suami istri.
Berikut adalah 4 konten tentang persiapan pernikahan hingga seni membina rumah di Kompasiana:
1. 5 Alasan Mengapa Konseling Pranikah Itu Perlu Dilakukan Pasangan
Seberapa banyak yang berharap dengan menikah kita akan lebih berbahagia dan akan menemukan rasa nyaman dan aman lebih baik daripada saat kita dalam kesendirian?
Tapi tunggu dulu. Buat kalian yang udah kebelet nikah, sebaiknya perhatikan dulu, apakah kalian berdua sudah siap secara fisik maupun mental.
Kompasianer Ayu Diahastuti menyarankan bagi pasangan yang sudah merencanakan menikah ada baiknya menyisihkan waktu untuk menjalani konseling pranikah.
Menurutnya konseling pranikah membantu kita untuk mengidentifikasi karakter dan visi pasangan.
"Cinta saja tidak cukup, butuh komitmen untuk mencapai tujuan berumah tangga," ujarnya. (Baca Selengkapnya)
2. Persiapan Sebelum Punya Anak bagi Pasangan Menikah Usia Tua
Memutuskan menikah pada saat usia di atas 30 tahun sering dinilai banyak orang Indonesia sudah masuk dalam kategori "telat nikah", padahal bagi si pelaku ini adalah waktu terbaik dari sang pencipta.
Telat menikah juga bukan berarti akan susah punya anak, karena sejatinya kehadiran anak dalam suatu keluarga adalah hak veto dan rahasia Ilahi.
Meski begitu, Kompasianer Uli Hartati mengingatkan bahwa pasangan yang menikah di usia tua ada baiknya melakukan beberapa hal dalam persiapan kehamilan. (Baca Selengkapnya)
3. Setelah Hamil, Apa yang Berubah di Pengelolaan Finansial?
Saat istri dinyatakan hamil, kebutuhan yang harus dipenuhi terutama yang berkaitan dengan anak tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Namun, hal tersebut seharusnya tak menghalangi pasangan yang memiliki anak untuk dapat berinvestasi.
Kompasianer Adolf Isaac Denda memberikan 4 opsi sederhana investasi bagi keluarga yang memiliki anak. Tapi sebelum memilih investasi mana yang cocok dengan keuangan keluarga, ada baiknya pertimbangkan juga konsekuensi di baliknya. (Baca Selengkapnya)
4. Seni Merawat Keluarga: Dari Cekcok Makin Cocok
Mungkinkah pernikahan tanpa cekcok?
Pada dasarnya, pria dan wanita yang mengikat diri dalam hubungan pernikahan adalah dua orang yang berbeda. Jika ini tidak disikapi dengan baik, bukan tidak mungkin cekcok akan sangat sering terjadi dan jika dibiarkan akan membuat masalah besar.
Dalam artikelnya, Kompasianer Jose Hasibuan mengungkapkan bahwa sebenarnya cekcok yang masih dalam batas wajar diperlukan agar membuat makin cocok di antara keduanya.
"Komunikasi menjadi seni paling penting dalam membina dan merawat keluarga. Karena itu, salah satu harus berani untuk meminta maaf terlebih dulu untuk memulihkan suasana dan kembali mencairkan ketegangan komunikasi yang terjadi." (Baca Selengkapnya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.