Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Cek: Pengertian, Jenis-jenis, dan Cara Menggunakannya

Kompas.com - 21/03/2021, 12:44 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Istilah cek sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dalam kegiatan ekonomi, cek memang kerap digunakan untuk bertransaksi antara satu pihak dengan pihak lainnya.

Namun tak sedikit pula yang masih menyimpan pertanyaan apa itu cek dan jenis-jenisnya yang sah untuk digunakan. Tak jarang pula kita bingung bagaimana menggunakannya ketika tiba-tiba menerima cek dari orang lain.

Bahkan masih ada yang mengira cek hanyalah coretan kertas biasa, tanpa sadar bahwa cek bisa dicairkan menjadi uang tunai. Karena itu, jika menerima cek, kamu perlu tahu apa yang harus dilakukan agar bisa mendapat uang dari pencairan cek tersebut.

Sebelum itu, kamu perlu memahami apa itu definisi cek. Secara umum, pengertian cek adalah adalah surat atau dokumen yang berisi perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk membayar suatu jumlah tertentu kepada pemegang cek pada saat dibawa atau diunjukkan kepada bank.

Bank Indonesia (BI) dalam laman resminya menjelaskan bahwa terdapat sejumlah prinsip umum dalam penggunaan cek.

Disebutkan bahwa cek merupakan sarana perintah pembayaran tunai atau pemindahbukuan. Prinsip berikutnya, yakni cek dapat dipindahtangankan dan diterbitkan dalam mata uang rupiah.

Syarat formal dan cara menggunakan cek

Unsur cek atau dikenal juga sebagai syarat formal cek merupakan unsur-unsur yang harus termuat dalam cek tersebut. Ini menentukan sah atau tidaknya cek untuk digunakan.

Unsur pertama, yakni nama “Cek” harus termuat dalam warkat. Selain itu, harus terdapat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.

Cek juga harus menerangkan nama pihak yang harus membayar, dalam hal ini Bank Tertarik. Bank Tertarik adalah bank yang diperintahkan oleh Penarik untuk melakukan pembayaran atau pemindahbukuan sejumlah dana dengan menggunakan cek.

Adapun istilah Penarik, digunakan untuk menyebut orang atau badan pemilik Rekening Giro atau fasilitas Rekening Khusus yang menerbitkan cek.

Baca juga: CN235 yang Dikirim Prabowo ke Senegal Bermodal Skema NIA, Apa Itu?

Selain itu, ada pula istilah Pemegang, yakni orang atau badan yang berhak memperoleh pembayaran atau pemindahbukuan dana dari Bank Tertarik.

Unsur lain yang harus ada dalam cek adalah penunjukan tempat di mana pembayaran harus dilakukan. Selanjutnya, harus ada pernyataan tanggal beserta tempat cek ditarik. Yang terpenting juga, cek wajib dibubuhi tanda tangan orang yang mengeluarkan cek (Penarik).

“Cek yang tidak memenuhi unsur/syarat formal cek tidak berlaku sebagai cek,” tulis BI dalam laman resminya, dikutip Minggu (21/3/2021).

Hanya saja, BI menyampaikan, jika cek tidak mencantumkan tempat pembayaran maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

  • Jika tidak terdapat tempat di mana pembayaran harus dilakukan, maka tempat yang ditulis di samping nama penarik dianggap sebagai tempat pembayaran.
  • Jika pada cek tidak mencantumkan sama sekali tempat pembayaran, maka cek harus dibayarkan di tempat kedudukan kantor pusat Bank Tertarik.

“Namun dalam praktiknya, dengan memperhatikan perkembangan teknologi yang sudah memungkinkan Bank Tertarik dapat melakukan verifikasi data Penarik secara nasional maka cek tidak harus dibayarkan di tempat kedudukan kantor pusat Bank Tertarik,” jelas BI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com