Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Berhemat, Ini Cara Jadi "Sultan" di Usia Muda

Kompas.com - 21/03/2021, 19:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Enak ya jadi orang kaya, punya banyak uang. Bisa beli ini itu, belanja gak mikir harga. Apakah pernah membayangkan seperti ini?

Mimpi atau punya keinginan kaya raya sebetulnya bisa diwujudkan. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Terutama bagi orang-orang yang mau berusaha dan bekerja keras.

Bukan hanya mengandalkan keberuntungan alias dewi fortuna. Menjadi kaya raya butuh proses, tidak ada yang instan.

Berikut panduan agar kamu bisa menjadi "sultan" di usia muda, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Kelola penghasilan dengan bijak

Kalau mau jadi orang kaya, salah satu kuncinya adalah mampu mengelola penghasilan dengan bijak. Meski godaan sering menghampiri, kamu harus bisa tahan.

Mengatur keuangan yang paling mudah adalah dengan prinsip 40-30-20-10. Sebesar 40 persen dari penghasilanmu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pokok makanan minuman, membayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, biaya transportasi, beli kuota internet.

Baca juga: Apa Itu Cek: Pengertian, Jenis-jenis, dan Cara Menggunakannya

Sebesar 30 persen dialokasikan untuk membayar utang, seperti tagihan kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman lainnya. Jika tidak punya utang, kamu dapat memasukkan anggaran tersebut untuk dana darurat.

Sedangkan 20 persen dari penghasilan untuk investasi, dan 10 persen sisanya dipakai untuk beramal. Cara mengelola keuangan yang cerdas bukan? Dunia akhirat terpenuhi, dan paling penting untuk masa depanmu sudah terjamin.

2. Kurangi belanja impulsif

Orang kaya saja bisa jatuh miskin gegara belanja impulsif, apalagi kamu yang penghasilannya pas-pasan. Ingin lebih punya banyak uang untuk ditabung maupun diinvestasikan, prioritaskan belanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.

Keinginan adalah kebutuhan yang sifatnya masih bisa ditunda. Tidak penting-penting amat.
Terlebih lagi belanja impulsif.

Menghabiskan uang untuk belanja barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Kalau membeli pun, bakal mubazir tidak terpakai.

Ini namanya pemborosan. Belanja impulsif dari gaji saja dilarang, apalagi sampai utang, seperti pakai kartu kredit. Perilaku seperti ini yang dapat membahayakan keuanganmu di masa sekarang dan ke depan.

Bukannya jadi orang kaya, melarat terus sih iya jika tergoda belanja impulsif alias belanja gak jelas.

Baca juga: Tarif JNE 2021 dari Jakarta ke Berbagai Kota

3. Kurangi nongkrong tak jelas

Milenial atau anak muda zaman sekarang kalau gak jajan dan gak nongkrong, enggak gaul. Pemikiran yang salah kaprah.

Bukan berarti milenial yang diam di rumah itu kuper dan tidak mau mengeluarkan uang. Mereka justru memikirkan masa depan, bukan hari ini.

Kebanyakan nongkrong, kumpul-kumpul, maka semakin banyak pengeluaran. Kalau nongkrong, pasti diselingi jajan. Gak mungkin pula harga jajannya murah jika nongkrongnya di kafe atau restoran.

Paling minim Rp 20.000 untuk minuman, dan harga makanan Rp 25.000-Rp 30.000. Sekali nongkrong habis Rp 50.000. Jika dalam sebulan 4 kali kongkow, maka total pengeluaran Rp 200.000.

Uang Rp 200.000, jika buat top up investasi reksadanamu bisa dapat untung atau return di atas bunga deposito. Lebih menguntungkan yang mana? Pastinya investasi.

Baca Juga: Cara Cerdas Habiskan Gaji Rp 5 Juta Sebulan

4. Jangan fokus menabung

Menabung sebetulnya boleh, tetapi bila penghasilanmu pas-pasan dan harus memilih antara menabung atau investasi, maka lebih baik pilih investasi.

Kalau diperhatikan, menabung hanya memberikan tingkat bunga yang minim ketimbang investasi. Tak heran banyak orang memilih jalan investasi untuk meningkatkan nilai kekayaan mereka.

Menabung hanya memberi kesempatan uangmu berkurang, sebab digerus inflasi. Sementara investasi membuka peluang memperoleh keuntungan yang lebih besar, mengalahkan laju inflasi.

5. Cari penghasilan tambahan

Kebanyakan orang punya gaji tetap dan besar, sudah merasa puas. Jika ingin kaya raya, lipatgandakan pemasukanmu.

Cari penghasilan tanpa harus banting tulang atau mengganggu pekerjaan utamamu. Selain investasi, kamu bisa mencari pekerjaan sampingan. Salah satunya dengan berbisnis, seperti jualan online, menyewakan aset, atau lainnya.

Hal yang penting adalah membuka usaha, baik yang skalanya kecil-kecilan, menengah, atau besar. Malah terkadang penghasilan dari bisnis jauh lebih besar dibanding gaji sebagai karyawan kantoran.

Siapapun Bisa Kaya Raya, Termasuk Kamu

Roda kehidupan terus berputar. Mungkin sekarang kamu ada di bawah, namun suatu saat bisa berada di atas. Menjadi orang kaya, bergelimang harta.

Asal mampu mengatur keuangan dengan cerdas, maka kamu bisa mengumpulkan kekayaan di usia muda.

Baca juga: Arti Infrastruktur: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas,com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com