Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Peluang IHSG Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 22/03/2021, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Senin (22/3/2021). Sebelumnya IHSG ditutup positif dengan kenaikan 0,13 persen pada level 6.356,16.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk candle dengan body naik dan shadow di atas indikasi kekuatan naik. Namun, munculnya kebijakan yang tidak bersahabat dari The Fed bisa menahan penguatan IHSG.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah, pidato yang di sampaikan para pejabat The Fed akan mempengaruhi arah pergerakan pasar saham global dan regional,” kata Hans dalam rekomendasinya Minggu (22/3/2021).

Baca juga: Apa Itu IHSG? Ini Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitungnya

Menurut Hans, sentimen kebijakan Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menjadi faktor penggerak pasar. Hal ini terjadi setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menginsyaratkan untuk membiarkan pergerakan inflasi dan potensi ekonomi panas demi pulihnya pasar tenaga kerja dan perekonomian.

“Pasar obligasi bereaksi cukup kuat terhadap komentar pejabat bank sentral AS dalam beberapa sepekan terakhir. Aksi jual besar terjadi dalam obligasi yang seiring dengan lonjakan suku bunga (yield). Pelaku pasar bereaksi terhadap pidato Powell tersebut,” kata Hans.

The Fed menolak untuk memperpanjang aturan pelonggarkan rasio leverage tambahan untuk bank selama pandemi, yang mana aturan ini mengijinkan bank untuk menahan modal lebih sedikit terhadap Treasury AS dan kepemilikan lainnya diterapkan untuk menenangkan pasar obligasi selama krisis dan mendorong bank untuk memberikan pinjaman.

“Berakhirnya aturan ini bisa berefek buruk jika bank terpaksa menjual sebagian dari kepemilikan Treasury untuk memenuhi aturan itu. Ini bisa mendorong naiknya Yield lebih cepat yang selama ini sudah membuat takut investor,” jelas dia.

Dampak kebijakan The Fed ini terlihat dengan harga saham bank di bursa Ameriak Serikat yang banyak dilepas. Ada ketakutan, beberapa bank mungkin menolak memberikan pinjaman karena kesulitan menyisihkan lebih banyak modal dan mulai menjual Treasury AS.

Baca juga: Apa Itu Indeks LQ45 dan KOMPAS100

Imbal hasil (Yield) obligasi AS yang sempat turun kembali naik ke level tinggi akibat pengumuman ini. Imbal hasil Treasury 10 Year sempat naik ke 1,74 persen, setelah sebelumnya di level 1,73 persen. Padahal Yield 10 Year bond US di awal tahun masih di level 0,93 persen atau di bawah 1 persen.

“Nampaknya kebijakan The Fed ini akan menganggu pasar keuangan global termasuk negara berkembang. IHSG dan indeks regional kami perkirakan berpotensi terkoreksi di awal pekan menyusul kebijakan tidak bersahabat dari The Fed,” tambah dia.

Hans mengatakan, bila Yield Obligasi AS masih terus naik maka tekanan di pasar saham masih akan berlanjut. Ia mengimbau agar pelaku pasar sebaiknya melakukan pembelian Ketika Indeks melemah.

Hans memproyeksikan IHSG akan melemah hari ini dan bergerak support di level 6.307 sampai 6.268 dan resistance di level 6.358 sampai 6.394.

Berikut rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini:

1. Anugerah Investama
AISA rekomendasi buy back jika break level 330, TP 295 - 268, area sos 324 - 310.
BJBR rekomendasi buy back jika break level 1.645, TP 1.500 – 1.450, area sos 1.615 – 1.565.
INDY area sos di level 386 sampai 372, TP 357 - 330.

2. Binaartha Sekuritas
ASRI area akumulasi 230 – 240, TP 260 – 356, support 230 – 220.
BJTM area akumulasi 830 – 840, TP 855 – 985, support 825 - 805.
BSDE area akumulasi 1.215 – 1.225, TP 1.255 – 1.425, support 1.215 – 1.180.

3. Artha Sekuritas
RALS rekomendasi buy di level 800 - 820, TP 860 - 880, stop loss 780.
WIKA rekomendasi buy di level 1.715 – 1.750, TP 1.790 – 1.830, stop loss 1.690.
JPFA rekomendasi buy di level 1.770 – 1.800, TP 1.920 – 1.950, stop loss 1.750.

Baca juga: Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Naik Tipis

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com