JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berencana memaksimalkan potensi dana yang dihabiskan wisatawan lokal untuk beriwisata ke luar negeri.
Ini akan dilakukan dengan cara mendorong wisatawan lokal untuk berpergian di dalam negeri.
Pria yang akrab disapa Sandi itu mengatakan, selama ini wisatawan asal nusantara setiap tahunnya mengeluarkan uang yang besar ke ekosistem wisata internasional.
Baca juga: Airlangga Bakal Beri Voucher Paket Pariwisata Untuk Tenaga Kesehatan
Tercatat, perputaran uang dari wisatawan lokal di wisata internasional mencapai Rp 150 triliun.
"Ada Rp 150 triliun jumlah dana yang teralokasi oleh para wistawan nusantar untuk berwisata di luar negeri," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (22/3/2021).
Untuk dapat melakukan hal tersebut, Sandi akan fokus mempersiapkan program pembangunan 5 Destinasi Super Prioritas atau Bali Baru, yang terdiri dari Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Likupang, dan Borobudur.
"Presiden menitipkan bagaimana menyiapkan 5 destinasi super prioritas di saat pandemi ini, agar pasca pandemi kita memiliki destinasi super prioritas bersama dengan Bali dan destinasi wisata tulang punggung lainnya," tutur dia.
Sandi menjelaskan, pemerintah tidak hanya menyiapkan sarana dan prasarana utaman destinasi super prioritas seperti infrastruktur hingga jaringan komunikasi.
Baca juga: Demi 5 Bali Baru, Menhub Siapkan Fasilitas Khusus
Pemerintah juga fokus mengembangkan sarana dan prasarana pendukung seperti yang bersifat ekonomi kreatif.
"Seperti calender of events, atraksinya, produk fashion, produk kuliner, handycraft atau kriya, sampai juga ekonomi kreatif lainya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R M Manuhutu mengatakan, wisatawan lokal setiap tahunnya menghabiskan 10 miliar dollar AS untuk berwisata ke mancanegara.
Oleh karenanya, pemerintah tengah memutar otak untuk memanfaatkan potensi tersebut.
"Nah, sekarang sedang dikembangkan 10 miliar dolar yang biasanya dikeluarkan di luar negeri oleh wisatawan Indonesia ini didorong untuk tetap (dihabiskan) dalam domestik kita,” kata Odo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.