Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut Panen Raya, Kementan Berkomitmen Jaga Harga Jual Gabah

Kompas.com - 22/03/2021, 14:03 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, memasuki musim panen raya, Kementan berkomitmen menjaga produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Salah satu caranya, kata dia, adalah dengan menjaga harga jual gabah para petani. Hal ini berguna untuk mencegah anjloknya harga gabah, sehingga petani bisa menikmati hasil panen sendiri.

“Bahkan di masa panen raya ini, kami aktif turun ke lapangan untuk menjaga harga jual gabah petani. Kita harus menjaga kegembiraan para petani di masa panen,” terang Kuntoro dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Seperti diketahui, Kementan melalui Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling) bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyerap produksi padi di sejumlah daerah.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kementan Harus Diberi Otoritas Beli Gabah agar Buruh Tani Tak Miskin Terus

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL mengatakan, penyerapan padi akan terus dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya harga padi di lapangan.

Saat ini, kata dia, pemerintah sudah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani yang tertuang dalam Surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.

Tim Terpadu itu terdiri dari jajaran Kementan, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian Perdagangan, komando distrik militer (Kodim), kepolisian resor (polres), Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Kostraling.

“Tim ini akan membeli gerabah di tingkat petani sesuai dengan harga pokok penjualan (HPP). Insha Allah tahun ini berjalan dengan baik,” katanya.

Baca juga: Kementan Berikan Fasilitas Gerai Pangan Lokal Bagi Pelaku UMKM

Sebagai informasi, hasil survei kerangka sampel area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa potensi luas panen padi pada Januari hingga April 2021 mencapai 4,86 juta hektar (ha).

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,02 juta ha atau sebanyak 26,53 persen dibandingkan dengan subround Januari hingga April 2020 yang hanya sebesar 3,84 juta ha.

Kenaikan itu terjadi karena panen raya terjadi pada awal tahun, terutama di sejumlah daerah yang terus menunjukkan tren positif.

Optimisme petani Sulsel sambut panen raya

Para petani di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut datangnya panen padi awal tahun dengan antusias. Mereka berharap pemerintah melakukan penyerapan secara maksimal.

Baca juga: Peduli Kesejahteraan Petani, Kementan Bentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah

Sebab, saat ini, terdapat 429.562 ha potensi luas panen di Sulsel pada Januari hingga April 2021.

Bupati Barru Suardi Saleh mengaku optimis jika produksi tahun ini akan memuaskan. Terlebih, kata dia, Kementan terus memberikan bantuan dan pendampingan secara masif.

“Tahun ini bantuan Kementan mencapai kurang lebih Rp 4 miliar. Produksi saat ini meningkat signifikan, yakni tiga kali panen dalam satu musim. Kami sudah memproyeksikan program kerja (proker) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru tahun depan adalah pembangunan sektor pertanian modern,” jelasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com