Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sambut Panen Raya, Kementan Berkomitmen Jaga Harga Jual Gabah

Kompas.com - 22/03/2021, 14:03 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Sebagai catatan, produksi Kabupaten Barru pada 2020 mencapai 135.273 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 77.606 ton beras dari total sawah seluas 22.176 ha.

Baca juga: Jaga Harga Jual Gabah, Kementan Bentuk Tim Khusus

Angka itu diprediksi akan terus meningkat tahun ini karena kemampuan petani memproduksi 8,5 ton beras per ha.

“Provitas 2020 hanya 6,10 ton per ha. Kalau tahun ini bisa 8,5 ha, itu artinya ada peningkatan luar biasa, karena benih dan pupuk yang disalurkan terus terdistribusikan. Alhamdulillah kami sudah pakai benih bersertifikat,” paparnya.

Menurut Suardi, Kabupaten Barru termasuk salah satu dari 14 kabupaten di Sulsel yang cukup diperhitungkan. Barru bahkan masuk lima besar penghasil komoditas padi unggul.

"Alhamdulillah dukungan dari Kementan sangat memuaskan. Kami bersyukur Pak Menteri terus memberi perhatian," katanya.

Baca juga: Upayakan Diversifikasi Sumber Karbohidrat Lokal, Kementan Akan Tekan Konsumsi Beras

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Makkatutue Kabupaten Barru Aslama mengucpakan terima kasih atas bantuan dan kehadiran Menteri SYL di tengah-tengah kegembiraan para petani dalam menyambut panen raya 2021.

“Saya mewakili petani mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kebaikan Pak Menteri yang telah menyalurkan bantuan dan bersedia hadir memberikan saran dan masukan saat panen raya,” tuturnya.

Optimisme itu rupanya tidak hanya terjadi di Barru, tetapi juga di Kabupaten Maros. Di sana, terdapat 20.484 ha potensi panen raya pada 2021.

Angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan banyaknya tanaman yang belum dipanen.

Baca juga: Dirjen Kementan Harap Komoditas Pertanian di Kalteng Punya Nilai Ekonomi

Bupati Maros Syafril Chaidir Syam mengatakan, luasan panen di Maros pada 2020 mencapai 44.215 ha dengan produksi padi sebesar 195.175 ton gabah kering giling atau setara dengan 111.973 ton beras.

“Dulu provitas hanya sebesar 4,41 ton per ha, sekarang bisa mencapai 8 ton,” kata Syafril saat memantau pelaksanaan panen raya di Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.

Ia melanjutkan, peningkatan provitas itu disebabkan oleh unggulnya kualitas benih Kementan yang sudah tersertifikasi. Selain itu, ada pula bantuan saprodi, alat pemanen canggih, dan mesin pascapanen yang diberikan pemerintah.

Alhamdulillah untuk tahun ini bantuan yang datang sebanyak Rp 2,4 miliar,” ucapnya.

Baca juga: Berdampak pada Pertumbuhan Tanaman, Kementan Minta Petani Waspadai Pupuk Palsu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com