Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Langkah Mengubah Kebiasaan Biar Enggak Boros Belanja

Kompas.com - 23/03/2021, 06:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di mata masyarakat, wanita memang dianggap lebih teliti dibandingkan pria, bahkan menyoal uang pun wanita ahlinya.

Misalnya, dalam komunitas, organisasi, bahkan perusahaan, wanita selalu ditunjuk menjadi bendahara. Lainnya, dalam rumah tangga pun menjadi hal yang wajar jika istri adalah menteri keuangannya.

Tetapi, kegemerannya wanita untuk membeli barang sering kali menjadi boros. Sudah menjadi maklum bila wanita banyak berburu diskon.

Menurut Perencana Keuangan Finansialku, Ninet Danggiani, CFP®, menjadi suatu hal wajar bila wanita gemar berbelanja, karena belanja sudah menjadi salah satu sumber hiburannya.

Baca juga: Kamu Hemat atau Boros? Ini Perbedaannya

“Belanja bisa meningkatkan mood dan menjadi cara untuk memberikan self-rewards pada dirinya sendiri,” ungkapnya.

Jika tujuan kamu sebagai bentuk penghibur, tidak ada yang salah. Namun, akan menjadi salah bila kamu berlebihan bahkan rela mengutang.

Bila kebiasaan boros ini terus dibiarkan, maka keuangan kamu pun menjadi tidak sehat. Diperlukan kebiasaan baru agar keuangan kamu kembali sehat.

Berikut ini Ninet menjelaskan langkah-langkah jitu agar kebiasaan boros belanja kamu bisa hilang:

1. Prioritaskan kebutuhan di atas keinginan

Langkah pertama adalah mulai atur ulang skala prioritas keuangan kamu. “Kamu harus memahami tentang kebutuhan dan keinginan," ucap Ninet.

Setidaknya, dalam prioritas ada kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk keberlangsungan hidup. Termasuk, tentang kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Namun tidak dibeli secara berlebihan.

Lainnya, keinginan adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan rasa ingin memiliki, tanpa memedulikan apakah butuh atau tidak, mendesak atau tidak.

Menurut Ninet, kebutuhan bersifat terbatas. Jika kebutuhan sudah terpenuhi, maka selesai sudah urusannya.

Sementara keinginan bersifat tidak terbatas. Akan selalu ada keinginan lainnya bila sebelumnya sudah tercapai.

“Bila keinginan banyak, maka akan memaksakan keadaan untuk memenuhinya. Hal ini bisa jadi besar pasak daripada tiang,” sebutnya.

Ninet menyarankan untuk penting memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan. Ada baiknya sebelum berbelanja tanyakan pada diri sendiri tentang:

Apakah kamu membutuhkannya saat ini?
Apa ini sebenarnya kebutuhan atau keinginan?
Akankah barang ini bermanfaat hingga nanti?
Bagaimana kalau benda ini tidak dibeli sekarang?

Kalau kamu sudah membiasakan bertanya pada diri sendiri, nantinya kamu akan terbiasa bijak sebelum membeli barang.

Baca juga: Kartu Prakerja, Penyelamat atau Sekadar Pemborosan Anggaran?

2. Tuliskan daftar belanjaan

Langkah berikutnya, yaitu mulai tuliskan daftar belanjaan secara rinci dengan berdasarkan skala prioritas di atas.

Kamu harus mulai menanamkan kesadaran diri sendiri untuk membeli barang yang dibutuhkan saja.

“Manfaatkan reminder di smartphone yang bisa menampilkan daftar belanjaan yang sudah disimpan,” saran Ninet.

Dengan cara ini, kamu akan lebih mudah menahan diri untuk tidak membeli barang di luar daftar belanjaan.

3. Khususkan hari untuk belanja

Ninet menyarankan, kamu agar menjadwalkan hari khusus untuk berbelanja. Cara ini mungkin lebih dikenal sebagai shopping day.

Tentu saja kamu hanya membeli sesuai daftar belanjaan. Di luar hari khusus belanja, kamu sebaiknya hanya membawa uang secukupnya.

Ninet mengingatkan, untuk menghindari membawa kartu kredit di luar hari belanja.

“Dengan membawa banyak kartu kredit, maka kemungkinanan kamu untuk boros akan semakin tinggi,” ucapnya.

Baca juga: 6 Investasi Paling Pas buat Emak-emak, Pakai Duit Belanja Juga Bisa

4. Ajak Oorang yang kritis keuangan saat belanja

Saat memutuskan ingin mengubah kebiasaan baru, dibutuhkan stimulus dari orang terdekatmu. Bisa dari teman atau saudara kamu.

Menurut Ninet, lingkungan sekitar yang mendukung, sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan saat berbelanja.

“Bisa juga kamu bertanya soal tips hemat pengeluaran darinya, sehingga bisa memendam sifat implusifmu ketika belanja,” sebutnya

5. Berhenti stalking di situs belanja daring

Jika kamu dulu sering mencari diskon dan promo di situs belanja, sekarang sudah saatnya menghentikan kebiasaan ini secara perlahan.

Bukalah seperlunya hanya ketika kamu butuh membeli barang, bukan karena ingin.

“Belanja online memang mudah, karena tinggal melakukan beberapa klik untuk menghanguskan isi rekening tabungan,” ujar Ninet.

Sehingga sangat penting untuk mulai berhenti stalking, karena kamu akan rentan boros ketika berbelanja online.

Baca juga: Terkesan Sepele, Ini Manfaat Pakai Asuransi Saat Belanja Online

6. Catat setiap pengeluaran

Langkah terakhir adalah mulai catat setiap pengeluaran yang kamu lakukan. Meski terlihat sepele, namun akan sangat berpengaruh pada kondisi keuangan kamu.

Catat setiap kebutuhan tetap bulanan, hingga ke pengeluaran kecil, seperti bayar tip untuk ojol, bayar parkir, dan sebagainya.

Ninet mengatakan, dengan melakukan hal ini kamu dapat terbantu untuk mengawasi kebocoran pengeluaranmu.

“Di akhir bulan kamu jadi tahu, pos (anggaran) apa saja yang paling banyak menghabiskan uangmu,” kata Ninet. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung hawab Kompas.com.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com