Realisasi belanja negara hingga Februari 2021 mencapai Rp 282,7 triliun atau tumbuh 1,2 persen bila dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, pertumbuhan tersebut lebih rendah bila dibandingkan tahun lalu yang berhasil tumbuh 2,8 persen. Meski realisasi tahun lalu lebih rendah, yakni Rp 279,4 triliun.
Lebih rinci, untuk belanja pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 179,7 triliun atau tumbuh 11,1 persen.
Tahun lalu, realisasi belanja pusat mencapai Rp 161,7 triliun hingga akhir Februari.
"Di mana belanja Kementerian/Lembaga (K/L) memang meningkat cukup tinggi yakni Rp 97 triliun dari Rp 83,8 triliun tahun lalu, naik 15,8 persen," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Apa Itu APBN: Definisi, Fungsi, dan Tujuan Penyusunannya
Adapun untuk belanja non K/L juga mengalami keniakan belanja dari Rp 82,8 trilliun menjadi Rp 77,9 triliun.
Meski demikian, untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mengalami kontraksi 12,4 persen atau realisasinya sebesar Rp 103 triliun.
Sementara tahun lalu, realsiasinya mencapai Rp 117,7 triliun.
"Meski demikian, transfer yang langsung ke masyarakat, dana desa, mengalami kenaikan cukup tinggi, Rp 3,8 trilliun atau 130 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp 1,7 triliun. Ini memang kita ingin mengakselerasi belanja terutama untuk masyarakat di desa sehingga bisa melindungi mereka dari tekanan Covid-19 yang berlangsung," ujar Sri Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.