JAKARTA, KOMPAS.com - Katadata Insight Center (KIC) melalui surveinya mencatatkan ada sebanyak 53,3 persen responden yang mengaku bahwa kondisi keuangannya memburuk selama masa pandemi Covid-19.
Sementara itu ada sebanyak 34,2 persen responden yang mengaku kondisi keuangannya biasa saja dan 12,5 persen responden mengaku kondisi keuangannya baik.
Expert Panel KIC Mulya Amri membeberkan, ada berbagai alasan atau penyebab mengapa kondisi keuangan masyarakat memburuk di tengah pandemi.
Baca juga: Akumindo: Penurunan Bunga Kredit Hanya Menarik untuk UMKM yang Selamat dari Pandemi
"Kami melihat bermacam-macam penyebabnya. Seperti karena pendapatan usaha mereka yang menurun, adanya pemotongan gaji, pengeluaran kesehatan yang bertambah hingga terkena PHK," ujar Mulya dalam Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang disiarkan secara virtual, Selasa (23/3/2021).
Mulya menyebutkan dari hasil survei ini, mayoritas responden menjawab bahwa hal ini disebabkan pendapatan usaha yang menurun, dengan persentase 61,6 persen.
Sementara alasan karena terkena PHK dialami oleh sekitar 10,4 persen.
Sementara itu, ditinjau dari kesadaran masyarakat untuk menyiapkan cadangan dana darurat, hanya sebanyak 37 persen masyarakat yang memiliki dana darurat.
Sementara sisanya, 62,9 persen yang sama sekali tidak memiliki dana darurat.
Baca juga: Pertama Kali Keluar Jakarta sejak Pandemi, Sri Mulyani Luncurkan Batam Logistik Ecosystem
Dari total masyarakat yang memiliki dana darurat, durasi bertahannya keuangan mereka untuk dana darurat tersebut, hanya berlangsung sebentar.
"Ada 54 persen yang mengaku bahwa sana darurat yang mereka miliki cuma bertahan 3 bulan ke depan. Lalu ada sebanyak 23,2 persen yang mengaku bertahan 4-6 bulan dan cuma 10,7 persen yang mengaku dana daruratnya bertahan selama setahun. Ini menjadi perhatian khusus, sebab jika diteliti lagi ternyata banyak masyarakat yang mengaku bahwa pengeluaran mereka lebih sedikit dibandingkan pemasukan," ucap Mulya.
Perlu diketahui, survei ini dilakukan secara online yang dilakukan pada tanggal 26 Februari-1 Maret 2021. Survei ini melibatkan 2.491 responden yang berasal dari 34 provinsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.