Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Dwiyana Slamet Riyadi, Bos Baru di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 23/03/2021, 18:50 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Dwiyana Slamet Riyadi resmi didapuk sebagai Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), melalui Surat Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tertanggal 16 Maret 2021.

Kini, pria berkaca mata ini jadi bos baru di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang sedang digarap PT KCIC selaku perusahaan patungan dari konsorsium Indonesia dan China.

Sosok Dwiyana Slamet Riyadi bukan orang baru di dunia perkeretaapian. Keterangan resmi PT KCIC menjelaskan bahwa Dwiyana Slamet Riyadi sudah berkecimpung di dunia perkeretaapian Indonesia sejak 1992.

Ia juga sudah kerap melalang buana pada sejumlah jabatan penting pada berbagai divisi di PT Kereta Api Indonesia (KAI), termasuk anak perusahaannya.

Terakhir sebelum diangkat jadi Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi tercatat sebagai Plt. President Director PT Reska Multi Usaha atau disebut RMU.

Baca juga: Direksi PT KCIC Dirombak, Dwiyana Slamet Riyadi Resmi Jabat Dirut

PT RMU merupakan salah satu anak perusahaan PT KAI yang berdiri sejak tahun 2003. PT RMU bergerak dalam bisnis kafe dan resto, pengelolaan lokasi prarkir, dan restoran di dalam kereta.

Sebelum jadi bos di PT RMU, Dwiyana juga sudah berkecimpung di manajemen anak usaha KAI lainnya. Dwiyana Slamet Riyadi sempat menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Properti Manajemen atau KAPM.

PT KAPM adalah salah satu anak usaha PT KAI yang didirikan pada tahun 2009. Perusahaan tersebut memiliki usaha inti di bidang properti dengan tujuan untuk memaksimalkan pengelolaan aset dan properti milik PT KAI maupun pihak lainnya.

Selain usaha inti tersebut, PT KAPM juga memiliki usaha lainnya yaitu konstruksi dan trading.

Lebih lanjut, Dwiyana Slamet Riyadi juga tercatat pernah menjadi Direktur Operasi dan Pemasaran di PT KA Logistics yang juga anak usaha KAI. Selain itu, ia juga pernah mengenyam jabatan Direktur Operasi dan Pemasaran PT KAI Commuter Jabodetabek.

Adapun saat ini di PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menempati posisi Direktur Utama yang sebelumnya dijabat Chandra Dwiputra. Dengan perubahan tersebut, posisi Chandra Dwiputra kini digeser, menempati jabatan salah satu Direktur.

Baca juga: Pesan Layanan GeNose C19 Bisa Lewat KAI Access, Ini Caranya

Selain itu, Dwiyana Slamet Riyadi sebagai Direktur Utama juga didampingi oleh tiga Direktur lain yakni Zhang Chao, Xiao Songxin dan Allan Tandiono.

Hanya saja belum jelas nomenklatur jabatan dari empat direktur PT KCIC ini. Perusahaan sendiri baru akan melakukan pelantikan para pengurus baru pada Rabu (24/3/2021). Sejalan itu, RUPS juga merombak jajaran komisaris.

“Melalui keputusan dalam Surat Sirkuler tersebut, terjadi penambahan Komisaris PT KCIC dari tiga orang menjadi enam orang,” kata Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya, dalam keterangan tertulis pada Selasa (23/3/2021).

Secara lengkap, susunan Komisaris PT KCIC yang baru sesuai dengan Surat Sirkuler adalah Ju Guojiang sebagai Komisaris Utama didampingi lima Komisaris yakni Agung Budi Waskito, Jeffrie N. Korompis, Gao Feng, Heru Wisnu Wibowo dan Yanuar Muhammad Najih.

Baca juga: Profil Fuad Rizal: Bos Konsorsium Pelabuhan Patimban, Eks Dirkeu dan Plt Dirut Garuda

“Pergantian yang dilakukan merupakan keputusan pemegang saham PT KCIC. Selaras dengan dimulainya tahapan pra-operasi, di mana operation and maintenance readiness menjadi isu penting sehingga ditunjuk direktur utama yang memiliki latar belakang di dunia perkeretaapian utusan dari KAI,” bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com