Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kepala BKP Yakin PT Pertani:Mampu Serap 300.000 Ton Gabah Petani

Kompas.com - 23/03/2021, 20:31 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

UPP di antaranya adalah UPP di Kabupaten Karawang, Indramayu. UPP di Sulawesi Selatan ayng berlokasi di Kabupaten Sidenreng Rappang, Pinrang, Bulukumba, dan Bone.

Baca juga: Longsor di Sekitar Bendungan Wae Laku Manggarai Timur, Petani Terancam Gagal Panen

Lalu UPP Lampung yang berlokasi di Lampung Timur, UPP Aceh di Kabupaten Pidie, dan UPP Jawa Tengah di Kabupaten Kendal dan Karanganyar.

Dalam kegiatan serapan gabah petani kali ini, UPP Banyuwangi menyerap gabah yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Bondowoso, dengan harga Rp 4.250 sampai Rp 4.300 per kilogram.

Harga tersebut sudah lebih tinggi dari ketentuan HPP yang mematok Rp 4.200 per kilogram.

Adapun beras yang dihasilkan adalah beras premium yang selama ini dipasok ke ritel, horeka, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta pengiriman antar pulau ke Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), sampai ke Kalimantan.

Baca juga: Kementan Berikan Fasilitas Gerai Pangan Lokal Bagi Pelaku UMKM

“Kami akan mencoba menyerap gabah petani semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita," ucapnya.

Kerja sama PT. Pertani dengan BNI

Demi mendorong pembangunan model budidaya pangan melalui korporasi pertanian, PT Pertani menjalin kerja sama dengan Bank Nasional Indonesia (BNI).

Melalui kerja sama tersebut, pihak BNI mendukung PT. Pertani dengan cara memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang sangat ringan, yaitu 6 persen per tahun.

Pimpinan BNI Cabang Banyuwangi Indra Purnama mengungkapkan, BNI siap membantu petani dalam pembiayaan KUR.

Baca juga: Sinergi Pertamina dan BNI Berdayakan UMKM Hadirkan Pertashop

“Sebagai mitra PT.Pertani, kami siap karena ini merupakan program pemerintah, bahkan sudah tersedia anggarannya,” kata Indra.

Dengan bunga yang murah, ia berharap KUR dapat membantu para petani.

Adapun penandatanganan kerja sama mengenai corporate farming tersebut juga disaksikan oleh Ketua BKP Agung.

“Ini merupakan salah satu upaya kita sebagai pemerintah untuk menyejahterakan petani”, ucap Agung.

Menurutnya, jika semua pihak sudah bersinergi, petani akan terjamin.

Baca juga: Peduli Kesejahteraan Petani, Kementan Bentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah

“Kalau mau memproduksi sudah diberi modal oleh KUR BNI, kemudian produksinya dijamin oleh Asuransi Jasa Indonesia, dan hasilnya nanti diambil dan dibeli oleh PT. Pertani,” paparnya.

Agung menilai, kerja sama serupa harus dikembangkan ke seluruh wilayah, karena nantinya PT. Pertani akan menjadi offtaker dari petani yang memproduksi gabah, terlebih mereka yang dibiayai oleh BNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com