Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Tuding Krakatau Steel Selundupkan Baja dari China, Buat Negara Rugi Rp 10 Triliun

Kompas.com - 24/03/2021, 15:31 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Nasir, menuding PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan penyelundupan produk baja dari China.

Ia mengaku, dirinya pernah menemukan produk asal China yang distempel Krakatau Steel, sehingga seolah-olah baja tersebut diproduksi oleh BUMN itu.

"Barang ini dari China, sudah dicap pakai Krakatau Steel," kata Nasir dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Krakatau Steel Ekspor 20.000 Ton Baja ke Eropa

Praktik tersebut pun disebut Nasir membuat Krakatau Steel mendapatkan keuntungan dari selisih harga produksi baja China dengan dalam negeri.

Menurut dia, hal tersebut pun membuat negara harus merugi hingga Rp 10 triliun.

"Harga selisih yang dinikmati Krakatau Steel dan pengemplangan pajak. Sekarang kasusnya ada di Polda Metro hampir Rp 10 triliun," kata dia.

Merespons hal tersebut, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengaku tidak mengetahui adanya kasus tersebut selama 2,5 tahun ia menjabat di perseroan.

Namun demikian, Silmy akan melakukan penelusuran lebih jauh, dan bersedia mendukung pihak-pihak terkait untuk proses pengusutan dugaan.

Baca juga: Meski Terus Merugi, Krakatau Steel Dapat Suntikan APBN Rp 2,2 Triliun

"Jika ada hal seperti itu usaya mendukung Pak Nasir, kita usut tuntas. Karena itu berarti ada pemalsuan," ujar dia.

Silmy menegaskan, perseroan tidak memberikan wewenang kepada perusahaan asal China untuk melakukan pengecapan menggunakan logo Krakatau Steel.

"Karena selama ini Krakatau Steel tidak memberikan hak mengecap dari produk produksi di China, apalagi besarnya sampai Rp 10 triliun," ucap dia.

Bantah

Sementara Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim membantah tudingan yang disebut merugikan negara hingga Rp 10 triliun tersebut.

Sejak diangkat menjadi orang nomor satu Krakatau Steel pada September 2018, Silmy mengaku tidak pernah menemukan atau melakukan aksi penyelundupan tersebut.

“Selama saya menjabat 2,5 tahun, Krakatau Steel tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3/2021).

Justru sebut Silmy, Krakatau Steel sangat mengecam keras derasnya impor produk baja asal Negeri Tirai Bambu ke Indonesia.

“Dan terus berupaya agar industri baja Indonesia mendapatkan dukungan dan proteksi dari pemerintah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com