Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Premier Investment Management Luncurkan Reksa Dana ETF

Kompas.com - 25/03/2021, 11:49 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan 13 Reksa Dana ETF atau Premier ETF. Produk Premier ETF yang bekerjasama dengan FTSE Russell ini merupakan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG dengan kode perdagangan XIFE.

Noviono Darmosusilo, Direktur IPIM mengatakan, ETF atau Reksa Dana Bursa ini merupakan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG, dan merupakan ETF ke-14 yang diluncurkan IPIM. Dalam peluncuran produk ini, IPIM menggandeng Deutsche Bank AG, sebagai Bank Kustodian dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.

“Kami terus menggali ide-ide produk baru yang memberikan kemudahan bagi investor. Tidak hanya mudah dalam pelaksanaan eksekusinya namun juga memberikan kemudahan bagi investor dalam penyusunan portfolio mereka menggunakan ETF-ETF yang kami sediakan karena strategi tiap-tiap ETF kami yang mudah dimengerti dan mudah dipantau,” ungkap Noviono dalam siaran pers, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Reksa Dana: Definisi, Jenis, Keuntungan dan Risiko

Di tengah kondisi pasar saat ini, Noviono menilai ETF dapat dijadikan alternative instrumen investasi yang tepat oleh investor yang mampu memberikan hasil pasar yang konsisten dengan dinamika resiliensi pasar yang terjadi sampai kurun waktu saat ini.

Menurut Noviono, keunggulan komparatif yang membedakan ETF dengan Reksa Dana Konvensional adalah transparansi, efisiensi dan fleksibilitas. Instrument ETF memberikan transparansi maksimal dari isi portofolionya serta memberikan keleluasaan bagi investor untuk bertransaksi setiap saat sepanjang jam bursa.

Tidak hanya oleh karena keunggulan komparatif ETF sebagai instrumen investasi, namun ETF juga berada di garda depan dalam penerapan prinsip-prinsip etika bisnis yang transparan dalam industri pengelolaan investasi. Hal ini sejalan dengan prinsip ESG – Environmental, Social, dan Governance dalam berinvestasi.

“Tren secara global, tentunya meningkatkan minat investor untuk berinvestasi dengan wawasan ESG di Indonesia. Kali ini, IPIM bekerja sama dengan penyedia indeks global, FTSE Russell, meluncurkan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG yang menggunakan indeks FTSE Indonesia ESG sebagai acuan investasi,” ujar dia.

Menurut Suwito Haryatno, Direktur IPIM, investor dapat memiliki portofolio 32 saham unggulan berfundamental baik dan mempertimbangkan aspek ESG. Kinerjanya pun mampu melebihi kinerja imbal hasil indeks LQ45 dan IHSG sejak tanggal dasar indeks 22 Juni 2015.

“Dengan demikian, investor dapat meningkatkan atau menurunkan porsi saham bertema faktor ESG ini dengan cepat secara mudah sesuai dengan strategi investasi yang investor ingin terapkan, baik berupa tactical asset allocation maupun buy and hold strategy,” ujar Suwito.

Keunggulan lain yang bisa didapat dengan berinvestasi pada ETF atau Reksa Dana Bursa yakni, investor tidak perlu terpaku pada penentuan Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari karena perdagangan dapat dilakukan selama jam perdagangan di BEI menggunakan indikatif

Untuk ETF Saham, diversifikasi dapat dilakukan secara seketika karena ETF tersebut terdiri dari portofolio saham unggulan sehingga mampu mengurangi gejolak volatilitas dan risiko investasi pada satuan saham.

Ini sangat bermanfaat bagi para investor saham, di mana instrumen investasi seperti saham secara natural memiliki volatilitas cukup tinggi, apalagi mengingat kondisi pasar terkini.

“Instrumen investasi ETF saat ini memang semakin digemari para investor, karena kemudahan transaksi yang ditawarkan produk ini dengan berbagai kelebihan diantaranya real time, likuid, transparan, dan efisien,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com