Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Bos BI Minta Bank Swasta Segera Turunkan Bunga Kredit

Kompas.com - 25/03/2021, 12:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta bank-bank swasta di Tanah Air segera menurunkan suku bunga kredit, mengikuti jejak bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Seperti diketahui, bank BUMN sudah menurunkan suku bunga kredit sejak bulan Maret 2021 merespons pemangkasan suku bunga acuan BI-7DRRR di level 3,50 persen.

"Bank-bank Himbara sudah turunkan suku bunga kredit, bank-bank lain ayo, ayo, ayo turunkan suku bunga kredit," kata Perry dalam diskusi virtual Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (25/3/2020).

Baca juga: Penurunan Bunga Kredit Bank Masih Terbatas

Perry lantas mengapresiasi langkah Himbara dan PT Bank Central Asia Tbk yang sudah merespons kebijakan penurunan suku bunga bank sentral.

"Terima kasih kawan-kawan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) memenuhi ajakan kami secara agresif menurunkan suku bunga. Kami lihat BCA juga sudah menurunkan, ayo bank-bank lainnya," ajak Perry.

Perry menyebut, penurunan suku bunga kredit bertujuan untuk mendorong pembiayaan kepada dunia usaha dan sektor riil.

Sebab, hingga kini, masih ada masalah penyaluran kredit baik dari sisi suplai maupun permintaan.

Untuk itu, bank sentral bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) berinisiatif melakukan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk mengetahui alasan perbankan belum segera menurunkan suku bunga.

Baca juga: 4 Bank BUMN Turunkan Bunga Kredit, Mana Paling Murah?

Pasalnya, komponen pembentuk suku bunga dinilai sudah menurun. Mulai dari biaya dana (cost of fund), biaya overhead, dan margin keuntungan bank.

"Makanya kami berempat (KSSK) mohon juga perbankan turunkan kredit, makanya ada transparansi SBDK," pungkas Perry.

Sebagai informasi, mantan Deputi Gubernur BI ini sempat jengkel karena perbankan lamban menurunkan suku bunga.

Bank pun dinilai mencari margin yang terlalu tinggi di situasi sulit ini.

Penurunan suku bunga kredit bank sangat rigid hanya 83 bps ke level 9,70 persen sepanjang tahun 2020, setelah BI secara agresif memangkas suku bunga acuan.

Baca juga: Akumindo: Penurunan Bunga Kredit Hanya Menarik untuk UMKM yang Selamat dari Pandemi

Pada Maret ini, bank-bank Himbara mulai menurunkan SBDK.

Bank Himbara mengakui, penurunan suku bunga bisa dilakukan karena beban biaya dana (cost of fund) menurun.

Level efisiensi perbankan pun meningkat karena adanya peranan digital yang lebih masif.

Di segmen ritel, SBDK ritel menurun jadi 8,25 persen.

Di segmen konsumer, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi 7,25 persen, dan di segmen konsumer non KPR menjadi 8,75 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com