Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Juta Dosis Vaksin Sinovac Datang Lagi, Sri Mulyani: Menambah Confidence Jumlah Vaksinasi di Berbagai Daerah

Kompas.com - 25/03/2021, 14:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia kembali mendapat kiriman vaksin Sinovac asal China hari ini, Kamis (25/3/2021).

Jumlah vaksin yang bakal tiba di Indonesia hari ini sebanyak 16 juta dosis.

Hal tersebut diketahuinya usai mendapat laporan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani.

Baca juga: 16 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia

"Hari ini akan datang lagi jumlah vaksin, tadi saya sudah diberikan informasi oleh Dirjen Bea dan Cukai 16 juta (dosis) akan datang dari Sinovac," kata Sri Mulyani dalam acara Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (25/3/2020).

Vaksin tersebut akan tiba di Bandara Soekarno Hatta. Bahan baku vaksin dari China ini nantinya akan diolah oleh PT Bio Farma (Persero).

Sri Mulyani menyebut, kedatangan vaksin akan memberikan tambahan kepercayaan bagi masyarakat terkait pemulihan ekonomi.

Keyakinan ini membuat masyarakat kembali melakukan kegiatan dan aktifitas sosial.

"Ini memberikan tambahan confidence terhadap jumlah vaksinasi yang bisa dilakukan di berbagai daerah di Indonesia," sebut wanita yang akrab disapa Ani ini.

Baca juga: RI Akan Datangkan 20,2 Juta Dosis Vaksin untuk Vaksinasi Gotong Royong

Namun, kata dia, Indonesia belum bisa bernapas lega sebab keberadaan Covid-19 masih ada.

Artinya, disiplin kesehatan tetap perlu dilaksanakan sampai dunia kembali pulih.

Beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Italia kembali melakukan lockdown karena adanya gelombang ketiga Covid-19.

Negara-negara ini memiliki tantangan dalam melaksanakan vaksinasi secara masif.

Sebab, sesama negara maju membatasi importasi vaksin dan mempertimbangkan untuk membuat perundang-undangan untuk mengurangi atau melarang suplai vaksin.

Baca juga: Erick Thohir: 50.000 Orang Telah Disuntik Vaksin di Sentra Vaksinasi BUMN

"Ini yang harus kita waspadai, mengenai jumlah vaksin dan dari sisi munculnya gelombang ketiga di Eropa," ungkap Sri Mulyani.

Untuk itu, Indonesia tetap harus waspada walaupun tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai terlihat, di samping penyuntikkan vaksin yang terus dilakukan.

"Momentumnya sudah terakselerasi, dan presiden sudah mengunjungi berbagai pelosok Tanah Air untuk menggerakkan vaksin. Namun kita semua harus tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan," pungkas Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com