Volume niaga gas Subholding Gas diproyeksikan meningkat sejak 2020 karena adanya tambahan dari pelanggan eksisting ataupun pelanggan baru.
Pelanggan tersebut, di antaranya Pupuk Indonesia, Kebutuhan gas untuk sektor pembangkit, gas untuk Kilang Pertamina, LNG Retail, hingga pertumbuhan pemanfaatan gas di pelanggan eksisting maupun wilayah ekonomi baru.
Selain upaya diatas, lanjut Suko, pihaknya sedang mengusulkan insentif untuk menjaga kinerja perseroan, yakni bagaimana alokasi gas yang tidak termanfaatkan (unutilized) pada Kepmen 89.K bisa digunakan untuk melayani industri non Kepmen.
Baca juga: Hingga 31 Maret, Pasang Jargas PGN Dibebaskan Biaya Instalasi
“Dengan begitu, penyerapan gas dapat semakin optimal mendorong perekonomian,” ungkap.
Suko mengatakan, sebagai Subholding Gas dan bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero), PGN terus berusaha secara maksimal untuk mengoptimalkan portofolio Subholding Gas dalam memberikan kebermanfaatan yang optimal.
Dengan mengelola 96 persen infrastruktur nasional dan 92 persen niaga gas bumi nasional, PGN akan lebih komprehensif dalam menjalankan mandat maupun berbagai terobosan untuk mempertahankan kehandalan dan perluasan akses gas bumi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.