Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Sebut 106.000 Ton Beras Impor 2018 Turun Mutu, Kok Bisa?

Kompas.com - 25/03/2021, 19:33 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, sebanyak 275.811 ton beras hasil impor 2018 masih tersimpan di gudang Bulog. Namun, sekitar 106.000 ton beras dari sisa impor itu mengalami turun mutu.

"Itu potensi yang rusak sebanyak 106.00 ton, sedangkan beras yang hasil serapan di dalam negeri itu aman," ujarnya dalam webinar PDIP, Kamis (25/3/2021).

Ia menjelaskan, pada 2018 memang dilakukan impor beras sebanyak 1,8 juta ton dikarenakan stok Bulog saat itu hanya mencapai 600.000 ton.

Saat itu, Bulog punya penugasan dari pemerintah untuk menjadi penyalur beras dalam program bansos rastra sebanyak 2,6 juta ton per tahun.

Baca juga: Ada Potensi Malaadministrasi, Ombudsman Tegas Minta Impor Beras Ditunda

Namun, pada 2019 program bansos rastra tersebut diganti menjadi bantuan pangan non tunai (BPNT). Alhasil, Bulog kehilangan hilir untuk menyalurkan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

"Setelah rastra hilang, Bulog kehilangan pasar, sehingga jumlah beras yang ada di Bulog tetap besar," kaat pria yang akrab disapa Buwas itu.

Dengan kondisi demikian, beras sisa impor sejak 2018 itu telah tersimpan di gudang Bulog selama 3 tahun. Buwas bilang, hal yang wajar dengan waktu yang lama terjadi penurunan mutu.

Di sisi lain lanjutnya, gudang Bulog bukan di desain khusus untuk penyimpanan beras sehingga tentu akan berpengaruh pada kemampuan menjaga kualitas beras.

Baca juga: Impor Beras untuk Siapa?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com