Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas: Belum Apa-apa Kok Malah Mau Impor Beras

Kompas.com - 25/03/2021, 20:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menilai, kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton tak sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggaungkan cintailah produk dalam negeri.

Menurut Buwas, sapaan akrabnya, pernyataan Presiden Jokowi itu berarti para pemangku kepentingan harus mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam hal pengadaan beras.

"Pak Presiden bahkan bilang cintailah produk dalam negeri artinya utamakan produksi dalam negeri. Saya pegang pembicaraan itu. Tapi belum apa-apa kok kita malah menyatakan (mau) impor beras, apalagi ini lagi masa panen," ujarnya dalam webinar PDIP, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Buwas Sebut 106.000 Ton Beras Impor 2018 Turun Mutu, Kok Bisa?

Buwas menyayangkan keputusan pemerintah membuka keran impor beras pada tahun ini.  Sebab dirinya meyakini produksi dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Ia menyatakan, keyakinan itu berpegang pada data proyeksi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait produksi beras nasional akan surplus pada 2021.

Adapun BPS menyebut potensi produksi beras sepanjang Januari-April 2021 akan mencapai 14,54 juta ton, naik 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan periode sama di 2020 yang sebesar 11,46 juta ton.

Di sisi lain, Buwas mengungkapkan, per 25 Maret 2021 stok beras di Bulog mencapai 923.471 ton. Terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) 902.353 ton dan beras komersial 21.119 ton.

Sejak masa panen raya atau awal Maret hingga saat ini, penyerapannya Bulog sudah mencapai 145.000 ton. Ia memastikan serapan akan terus dilakukan sebab panen raya berlangsung hingga Mei.

Baca juga: Stok Beras Bulog Capai 923.000 Ton, Buwas Pede Tak Perlu Impor

Buwas pun memperkirakan, setidaknya hingga April 2021 serapan beras hanya untuk CBP bisa mencapai 390.000 ton. Sehingga bila diakumulasi dengan stok saat ini, maka total CPB pada akhir April sudah di atas 1 juta ton.

"Lalu Mei akan serap lagi. Jadi kalau tadi stok (CBP) di Bulog itu harus 1-1,5 juta itu amat sangat bisa (dari dalam negeri), tidak perlu impor," kata dia.

Ia memastikan, akan terus memaksimalkan penyerapan beras dalam negeri. Bulog bakal membeli beras di daerah-daerah yang produksinya melimpah dan akan menyuplai ke daerah-daerah yang defisit beras.

Hal ini guna memastikan seluruh daerah Indonesia terjamin kebutuhannya akan beras.

"Saya ingin menjamin bahwa pangan itu aman, khususnya beras di seluruh Indonesia. Saya berkeyakinan bahwa kita ini bisa swasembada pangan dan tidak perlu buru-buru menyatakan impor," pungkas Buwas.

Baca juga: Ada Potensi Malaadministrasi, Ombudsman Tegas Minta Impor Beras Ditunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com