JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk memangkas jumlah produksi ayam dengan cara mengurangi produksi telur yang bisa ditetaskan dan pengurangan anakan ayam atau Day Old Chicken (DOC).
Rencananya, pengurangan jumlah ayam menetas yakni sebanyak 288 juta. Hal itu dilakukan guna menjaga kestabilan pasokan dan permintaan yang berdampak pada harga jual.
Dilansir dari Antara, Jumat (26/3/2021), Kepala Seksi Ternak Unggas Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Iqbal Alim, menyebutkan target pemangkasan tersebut dimulai sejak Februari hingga April 2021.
Iqbal mengatakan target pengurangan DOC final stock atau ayam berusia kurang dari 10 hari, mencapai 139,2 juta ekor pada periode Februari-April 2021, sementara target pemangkasan telur fertil (HE fertil) sebanyak 149,6 juta butir telur di periode yang sama.
Baca juga: Apa Itu Obligasi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Bedanya dengan Saham
Target pengurangan untuk DOC final stock tersebut sebanyak 60-85 persen dari potensi surplus pada tahun 2021 ini.
Kementerian Pertanian memprediksi produksi ayam pada tahun 2021 surplus atau berlebih sebanyak 510 juta ekor yang bisa berdampak pada ketidakstabilan harga ayam hidup di tingkat peternak.
Iqbal mengatakan Kementerian Pertanian hingga 24 Maret 2021 telah merealisasikan pengurangan HE fertil sekitar 38 persen dari target yang ditetapkan.
Terhitung dari periode 7 Maret hingga 10 April mendatang dengan target pengurangan 57,7 juta butir, Kementerian Pertanian telah memangkas sebanyak 22 juta butir atau setara 20,5 juta ekor DOC final stock.
Baca juga: Ladang Uang Ternak Ayam Kampung, Modal Kecil, Peluang Menjanjikan
Kementan optimistis pengurangan jumlah produksi ayam ini bisa mengangkat harga ayam hidup atau live bird di tingkat petani.
Iqbal menjelaskan Kementerian Pertanian pernah melakukan hal yang sama pertengahan tahun 2020 di mana pada Agustus harga ayam hidup per ekornya Rp 15.142 kemudian merangkak naik menjadi Rp19.386 pada November 2020.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.